Retret Untuk Menyirami Benih Positif

Retret Remaja 2018, kloter ke-1

Retret Hidup Berkesadaran (RHB) adalah wadah atau tempat untuk berlatih menjadi hidup lebih dasar penuh dan dapat hidup dengan prinsip saat ini. RHB 8 kali ini diadakan di Pondok Sadhana Amitayus dengan 2 gelombang. Saya mengikuti 2 gelombang tersebut.

Saya merasakan perbedaan yang begitu drastis dari sebelum dan sesudah retret. Saya rajin untuk mengikuti Retret. Sebelum saya mengikuti retret, saya tidak dapat melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci piring dan lain sebagainya.

Di retret, kita tidak hanya dilatih untuk sadar penuh akan aktivitas yang kita lakukan, tetapi kita diajarkan untuk hidup mandiri. Jika seseorang mendengar bahwa retret dengan hidup bermeditasi setiap hari begitu membosankan dan sangat malas, maka ternyata itu salah. Retret memang melatih kita untuk bermeditasi, tetapi itu lebih ke rutinitas kita sehari-hari yang dilakukan secara sadar. Sadar saat makan dan minum, berjalan, duduk, berbaring dan sebagainya.

Relaksasi Total

Selama saya mengikuti retret, saya sering mendengar kesan orang yaitu relaksasi total atau meditasi berbaring. Dimana kita dilatih untuk tidur secara sadar dan kalau tertidur adalah suatu bonus. Tidur jenis ini biasanya tidak menghasilkan mimpi. Kita memberikan julukan meditabo (meditasi bobo).

Relaksasi total biasanya disertakan dengan panduan relaksasi total agar kita bisa mendapatkan arahan dan instruksi saat melakukannya. Saya beberapa kali memimpin untuk relaksasi total dan banyak orang yang langsung terlelap bahkan menghasilkan paduan suara yang sangat lucu alias ngorok.

Meditasi Jalan

Pada saat meditasi berjalan, kita dibawa untuk bermeditasi berjalan outdoor. Kita melihat pemandangan gunung yang indah dan sawah yang begitu besar. Melihat ke kiri dan ke kanan terdapat sawah, melihat ke depan terdapat gunung yang menjuntai. Sangat indah sekali.

Saat saya sedang enak untuk berjalan dan menikmati udara segar yang menyegarkan tubuh, mungkin karena saya kurang mindfulness saat berjalan, saya terjilapak (tergeletak) di antara rerumputan. Untung saja rerumputan jadi tidak terlalu sakit. Maka dari itu, saya sadar mengapa kita harus melakukan aktivitas secara mindfulness. Jika sedang bengong atau memikirkan sesuatu, pasti yang saya alami akan terjadi.

Berbagi Tugas

Hal yang paling berkesan juga ada ketika meditasi kerja. Pada saat itu saya adalah volunteer. Saya mendapatkan meditasi kerja di toilet. Aduhh, selama retret, toilet adalah spot meditasi kerja yang paling saya hindari. Saya paling malas untuk menyikat WC dan juga menyedot WC. Kali ini, saya harus meditasi kerja di toilet dan tetap harus menjalaninya. Tugas saya menyikat dan menyedot WC hingga bersih.

Di rumah saja saya tidak pernah menyikat WC dan kali itu adalah kali pertama melakukan hal itu. Membersihkan rambut-rambut yang membuat air menjadi mampet juga harus dibersihkan. Saya merasa jijik tetapi menjadi tantangan.

Membersihkan WC ternyata tidaklah mudah. Tetapi, dengan mendapatkan shift di toilet, saya menjadi belajar cara untuk menyikat WC yang benar dan teman-teman yang lain juga dapat menjadi lebih bertanggung jawab dengan shift yang mereka dapatkan.

Water Flowering

Retret kali ini terdapat sesi water flowering, dimana kita bisa memberikan kesan kepada teman teman melalui tulisan. Kita diminta untuk menempel kertas di punggung dan teman-teman kita akan menuliskan kesan positif kita. Sesi yang paling seru karena heboh. Tujuan sesi itu juga setelah saya mendapatkan kesan dari orang lain untuk kita, sekaligus saya juga dapat mengintropeksi diri saya sendiri.

Manfaat Retret

Dengan mengikuti retret, masing-masing individu akan mendapatkan kesan dan pengalaman yang berharga termasuk saya. Saya menjadi lebih mandiri dari sebelumnya dan mendapatkan nutrisi tubuh dan meninggalkan sejenak kerjaan yang menumpuk di real life activity. Banyak manfaat yang akan didapatkan saat mengikuti retret.

Retret Remaja 2018 Kloter ke-2

Lihat foto di Facebook: Kloter ke-1 dan Kloter ke-2

NUAN, Aktif di Komisi Remaja Wihara Ekayana Arama, volunteer retret hidup berkesadaran, mahasiswa Universitas Pelita Harapan, Jurusan Hukum.