Radio 24 Jam Nonstop

Radio 24 Jam Nonstop

Ide ideal dalam bayangan saya dalam mengikuti retret adalah berhasil memperhatikan napas baik frekuensi, panjang napas dan lamanya perhatian penuh, singkatnya kualitas memperhatikan napasnya meningkat, syukur-syukur tercerahkan seperti Sidharta Gautama.

Saat meditasi dibimbing hari kedua, tiba-tiba saya menyadari pikiran saya penuh dengan segala jenis nama buah-buahan dan sayur-sayuran. Napas masuk, saya tahu saya sedang bernapas masuk, kemudian muncul brokoli, mau dimasak kapan dan hari apa. Teng…… suara genta, oow….. 2 menit hilang karena brokoli. 

Retret Volunteer 27 – 30 Okt 2022 @PondokSadhanaAmitayus

Syair kedua dibacakan, alih-alih memperhatikan napas dan kata kunci, muncul silih berganti buah naga, papaya, nanas dan lain-lain. Meditasi berakhir antara memperhatikan napas dan upaya membuang pikiran yang penuh dengan segala urusan bahan baku.

Saya mengikuti retret sekaligus berperan sebagai penanggung jawab harian bagian konsumsi bersama beberapa teman yang lain. Karena ini retret panjang maka persediaan bahan mentah pun menggunung memenuhi lemari pendingin dan dapur, entah karena merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan perut semua peserta, kesegararan bahan baku atau mix match bahan untuk mendapatkan keragaman menu.

Dari sini saya menyadari, ketenangan yang digambarkan orang lain untuk menilai pribadi saya masih  ditahap permukaan, saya masih tidak bisa tenang dan damai memikirkan urusan konsumsi yang terlihat jelas mempengaruhi meditasi formal saya.

Metode latihan yang ditawarkan Plum Village adalah Engaged Buddhism, membawa Dharma dalam hidup keseharian, secara mandiri berlatih untuk berhenti berpikir, bergerak ataupun berbicara dan menggunakan terutama bunyi genta untuk kembali ke napas, makin menyadari tubuh, pikiran ataupun emosi, maka kita akan makin melambat secara alami. 

Monastik dari Plum Village Thailand

Kalau dalam bahasa slank, INI GUA BANGET sampai di hari terakhir saya tiba-tiba menyadari bahwa energi kebiasaan saya dan peserta lain sangat kuat sehingga kami lebih sering tidak berhenti dalam menghabiskan waktu, kami masih dipaksa untuk berhenti pada saat genta atau jam dinding berbunyi. 

Pikiran itu seperti monyet lincah yang meloncat dari satu pohon ke pohon lain, konon itu yang dikatakan para bijaksana, dalam retret ini saya merealisasikan kebenarannya dengan sangat jelas bahwa saya tidak menyadari bahwa otak saya riuh rendah dengan beragam pemikiran dan segala jenis pembicaraan sendiri dan saya tidak menyadari dan mengira semuanya baik-baik saja. Otak saya itu persis seperti kata Thay, radio 24 jam nonstop, alamak!

Pada satu kali Dharma sharing, kami diminta untuk menggambarkan cuaca hati pada hari itu dan menceritakan kepada keluarga diskusi setelahnya, beberapa orang menggambarkan keluarga selain dirinya sendiri, compare to them I felt how selfish I am. Perasaan itu muncul begitu saja, walaupun permintaan fasilitator adalah menggambarkan cuaca hati sendiri, saya tidak salah menggambar diri sendiri namun kenapa ada yang bisa mengikutsertakan orang lain? 

Dalam observasi saya sejauh ini, ini merupakan refleksi dari latihan bodhisatwa, saya bisa benar dan bisa salah, namun latihan ini membuka pintu hati dan pikiran saya, latihan ini tidak bisa dilakukan instan-dadakan, karakter dan terutama kemampuan untuk berhenti adalah hasil dari latihan berkelanjutan.

Tubuh, pikiran dan emosi adalah kesatuan. Emosi akan merefleksikan bentuknya dalam gesture tubuh, semuanya bisa dibentuk dengan pikiran yang stabil terlatih, so far that are what I get from those retreats, thanks for train me. (Kshantica)

Hal Kecil Membuat Hati Terasa Damai

Hal Kecil Membuat Hati Terasa Damai
Retret Wake Up Nov 2022

Pengalaman pertama mengikuti Day of Mindfulness (DOM) Plum Village di Maret 2019 sangat membekas di memori saya. Saat pulang dari acara, saya merasa sangat bahagia tapi sulit menjelaskan mengapa saya merasa demikian.

Dalam kehidupan sehari-hari, saya merasa bahwa kebahagiaan itu harusnya datang dari pencapaian tinggi maupun hasil yang luar biasa. Setelah pengalaman DOM yang membahagiakan tersebut, saya merasa ‘addicted’ untuk memperhatikan hal yang sedang saya kerjakan, dan saya menjadi sadar bahwa berada di momen kekinian membuat saya lebih mengapresiasi hal kecil. Anak yang biasa mukanya datar ini pun lama kelamaan jadi lebih sering tersenyum 🙂

Tiga tahun kemudian, saya bersyukur bisa mengikuti retret Wake Up, berlatih bersama dengan brother sister secara offline lagi. Perbedaan asal negara dan bahasa tidak menjadi rintangan untuk kami semua untuk menikmati kehangatan dan suasana yang sukacita.

Retret selama empat hari mengingatkan saya betapa bahagianya berada di masa kini : bernapas, makan, berjalan, bernyanyi dengan kesadaran. Sebagai orang yang menghargai efisiensi, memiliki hari yang produktif, dan terkadang terjebak dalam budaya ‘hustling’, saya diingatkan bahwa kita selalu memiliki cukup kondisi untuk berbahagia.

Saat kita bisa menikmati proses, hidup jadi lebih indah. Saat bernyanyi dan menggerakan badan secara sadar penuh, lirik lagunya terasa masuk ke dalam, menyegarkan diri. ‘Duduklah disini jika sedih.. Seruput teh ini bersama (lagu Plum Village)’. Hal kecil membuat hati terasa damai

Saya sadar tidak ada salahnya mempunyai banyak rencana untuk mengisi hari kita – namun saat kita makan kita fokus pada makanan; saat kolega kita mengutarakan ide mereka, kita memperhatikan ucapan mereka; saat orang tua kita memberikan nasihat, kita coba tidak memotong ucapan mereka dan menjawab dengan ucapan yang halus (walaupun sejujurnya masih menjadi praktik yang menantang untuk saya). Dari sudut pandang efisiensi, fokus pada pekerjaan kita membuat kita menyelesaikan segala sesuatu lebih cepat dan hasil lebih baik.

Berkat brothers sisters monastik, dan teman-teman yang mengikuti retret bersama, saya akhirnya memutuskan mengambil 5 Latihan Hidup Berkesadaran Penuh (5 Mindfulness Training atau 5MT) sebagai komitmen untuk terus berlatih gaya hidup yang berdampak baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Awalnya saya tidak terbayang mengambil 5MT karena rasanya berat – masih banyak habit energy atau tindakan saya yang belum sesuai. Namun setelah bertukar pikiran dengan keluarga Plum Village, saya menjadi yakin bahwa 5MT berguna sebagai arahan untuk praktik hidup sehari-hari, dan bukan alat untuk menghakimi diri.

Hadiah yang saya bawa pulang dari retret adalah bangun lebih pagi dan memulai hari dengan positif, semakin banyak pilihan lagu untuk dinyanyikan ke keponakan maupun bersenandung saat menunggu, dan 5MT untuk dilatih secara rutin. (Gracia Yap)

Nikmatilah Menjadi Peserta

Nikmatilah Menjadi Peserta
Retret Volunteer 28 s.d. 30 Oktober 2022 @PondokSadhanaAmitayus


Sekitar 5 tahun lalu (2017) terakhir saya mengikuti retret secara offline. Lalu pandemi menerpa indonesia sejak awal tahun 2020 sempat 1 kali saya mengikuti retret secara online. Saat membaca grup ada notifikasi akan diadakan retret offline wah saya sangat senang sekali. Dan mengajak pasangan saya yang belum pernah mengikuti retret Plum Village. Saya ingin dia mengetahui pelatihan Plum Village ini dan mungkin nantinya kami dapat berlatih bersama di kehidupan sehari-hari.
 
Saya tiba di Pondok Amitayus pukul 8.30 malam, peserta lain sudah masuk ke kamar. Panitia memberikan kami berdua selembar kertas dan tali name tag untuk kami kreasikan dengan gambar dan nama masing-masing. Senang sekali rasanya sudah sangat lama tidak menggambar menggunakan pensil warna. Mendengarkan suara jam dinding yang berbunyi setiap 15 menit sekali tanda kita sejenak berhenti melakukan aktivitas untuk kembali memperhatikan napas kita. Mendengar bunyi jam dinding dan bersama-sama yang lain berlatih kembali memperhatikan napas energinya berbeda jika kita menyetel bel 15 menit sekali dari aplikasi Plum Village di gadget kita. Adanya energy collective yang tercipta. Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 9.30 malam saatnya noble silence. Saya beranjak masuk kekamar dan tidur. Saat masuk kamar sudah terdengar suara-suara dengkuran merdu dari berbagai penjuru. Ini lah yang akan menjadi cerita ketika tidur beramai-ramai seperti ini.
 
Teng teng teng terdengar suara lonceng waktu menunjukan pukul 04.30 saatnya bangun siap-siap untuk meditasi duduk. Meditasi duduk sambil menghirup udara pagi yang sejuk diiringi morning chant yang merdu. Setelah meditasi duduk lanjut turun ke bawah untuk meditasi jalan, masih dalam noble silence sampai nanti selesai makan pagi. Menikmati langkah demi langkah diiringi suara air, burung, angsa dan serangga-serangga sekitar, suara yang jarang didengar dikehidupan sehari hari. Sehari-hari yang sering kita dengar kebisingan suara kendaraan dan klakson kendaraan dari kemacetan jalan.
 
Meditasi jalan selesai bel berbunyi waktu makan pagi tiba. Semua peserta mengantre untuk mengambil makanan. Setelah mengambil makanan masing-masing peserta duduk dan menunggu sampai semua peserta selesai mengambil makanan. Lalu diundang 3x bunyi genta, makan berkesadaran dimulai. Makan berkesadaran selama 20 menit tanpa berbicara dan berdiri dari tempat duduk. Makan perlahan dan penuh kesadaran. Dikehidupan sehari-hari kita dituntut harus makan cepat karena tututan kerjaan dan sebagainya, sampai kita tidak menyadari apa yang kita makan. 20 menit berlalu genta di undang kembali tanda makan berkesadaran selesai, dan noble silence juga selesai. Kita boleh nambah makanan jika masih tersedia, bercengkrama dengan yang lain, dan mencuci mangkok masing-masing. Mencuci mangkok dengan penuh kesadaran, disediakan 4 baskom bersisi air, perlahan kita cuci mangkok kita (mangkok diibiratkan seperti bayi Buddha). Sebagaimana kita memandikan bayi mungil, dengan perlahan, lembut, dan penuh perhatian.

Meditasi Berjalan outdoor

 
Makan pagi berkesadaran di hari pertama, saya duduk satu meja dan berhadapan dengan pasangan saya. Ada suatu hal yang membuat kami berdua tertawa ditengah-tengah waktu makan berkesadaran sehingga menggangu makan berkesadaran kami, kami berdua berusaha kembali kenapas dan fokus makan namun masih saja sesekali kami tertawa sambil ditahan hingga waktu makan berkesadaran selesai. Mulai saat itu kami memutuskan untuk tidak duduk dimeja yang sama saat makan. Agar latihan makan berkesadaran tidak gagal lagi, hanya karena suatu hal yang bagi kami berdua lucu. Hingga akhirnya setelah kami sudah terbiasa dan lebih terlatih barulah kami makan di meja yang sama.
 
Jadwal selanjutnya setelah makan pagi yaitu mindful working. Pesan dari dilakukan mindful working bukan untuk cepat-cepat menyelesaikan namun prosesnya dilakukan dengan mindful pasti akan selesai juga dengan cepat. Hari pertama kelompok saya mendapat bagian membereskan hall di lantai 3, karena sudah dibereskan untuk sesi berikutnya jadi kelompok saya bebas tugas. Disaat semua sedang bekerja, saya bingung mau melakukan apa. Mau mandi toilet sedang dibersihkan, mau duduk di ruang tengah lagi dibersihkan, mau duduk di halaman depan sedang dibersihkan juga. Akhirnya saya memutuskan ke toilet dan membantu kelompok yang hanya berdua membersihkan toilet wanita. Namanya juga volunteer jadi jiwanya ya bantu-bantu. Mungkin hal ini bukan hanya dialami saya, hampir semua peserta di sana, bawaan tidak bisa diam. Pada suatu ketika setelah habis makan, seorang cici panitia memberikan sebuah penyadaran dan sharing pengalamannya saat retret dahulu. Inti dari sharing cici panitia adalah saat di luar kita sangat ingin berlatih, saat dikasih waktu diam untuk berlatih kita malah sibuk mencari-cari yang harus dikerjakan. Jadi nikmatilah menjadi peserta di sini.
 
Sesi selanjutnya singing meditation dilanjut di hari pertama Dharma talk dari Brother, di hari kedua talk show bersama Sister dan dua volunteer mengenai latihan mereka. Mendengar perkembangan latihan dan perjuangan bagaimana mereka menyalurkan latihan mindful ini kedalam organisasi mereka saya merasa takjub. Di hari ke tiga saatnya question and answers.
 
Sesi yang selalu ditunggu-tunggu setelah makan siang ya total relaxation, di sini tujuannya bukan hanya untuk tidur namun ketika kita relaks sambil diiringi panduan total relaxation bisa saja kita tertidur. Tidur ini tidak akan menghasilkan mimpi. Pengalaman saya ketika total relaxation walau waktunya tidak sampai 1 jam namun saat tertidur seperti sudah tidur dari malam sampai pagi, nyaman dan tentram. Dua hari total relaxation, rasanya panduan baru dimulai sudah terdengar suara dengkuran sepertinya terlalu relaks atau kecapean ya. Hehehe
 
Sesi selajutnya workshop yang di bagi 3 kelompok. Dikelompok saya diajarkan morning chant oleh dua Brother sambil menikmati secangkir tea. Sulit bagi saya mengikuti nada morning chant namun membuat saya terngiang-ngiang sampai hari ini. Tidak terasa waktu workshop sudah habis, selanjutnya kita melakukan exercise yaitu ten mindful movements.
 
Di malam hari ke dua kita melakukan Be-in. Sebelum memulai penampilan kelompok yang sudah di tentukan masing-masing kelompok kita singing meditation dahulu dan hening menikmati cookies dan tea yang kita bawa. Kelompok saya memberikan penamipilan menyanyi lagu daerah Papua (Irian Jaya) berjudul Yamko Rambe Yamko dengan gerakan yang kelompok kami ciptakan sendiri. Kelompok lain ada yang menampilkan drama tentang kisah nyata saat retret ini berlangsung, saat hari pertama di sini dan setelahnya terjadi perubahan. Dan kelompok terakhir bernyanyi dengan gerakan yang lucu. Semua penampilan sangat menghibur kita semua di sini. Dan dipersilakan juga bagi yang ingin sharing pengalaman latihan maupun saat retret ini.
 
Di hari terakhir kita makan siang bebas biasa disebut picnic lunch. Kita bebas makan di mana saja dan boleh sambil bercengkrama. Hari terakhir ini bisa cerita sana sini dengan peserta lain dan juga Brother dan Sister.
 
Selesai sudah rangkaian retret ini. Tidak sabar untuk ikut retret selanjutnya. Saya sangat kagum melihat peserta lain yang datang dari luar kota, semangat mereka sungguh luar biasa. Stefani (Fang-fang)
 

Hati Damai, Dunia Damai

Hati Damai, Dunia Damai


Tâm bình, thế giới bình

(Hati Damai, Dunia Damai)

Ini adalah kutipan dari Master Zen Thích Nhất Hạnh tentang latihan kesadaran penuh (mindfulness), “Kebahagiaan bukan sesuatu yang sangat jauh, kebahagiaan ada di saat ini.”

Sister Trăng Thông Chiếu dan Sister Trăng Phú Xuân dari Plum Village berbagi kepada BBC tentang latihan kesadaran penuh dan bagaimana berlatih dalam “kejernihan 24 jam”.

Wawancara dilakukan oleh BBC News Vietnam di Plum Village International Center, Distrik Pak Chong, Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand pada Juli 2022.

Wawancara ini merupakan bagian dari serangkaian video tentang meditasi kesadaran penuh dan warisan Master Zen Thích Nhất Hạnh, yang dilakukan oleh BBC News Vietnam. Kami mengundang Anda untuk menonton video kami berikutnya.

Ulambana Hari Ibu

Ulambana Hari Ibu

Talkshow tentang Kebaikan Ibu

Sebagian umat Buddha di Indonesia memperingati hari Ulambana (盂蘭) pada pertengahan bulan tujuh kalender lunar. Seremoni Ulambana ini biasanya ditandai dengan memberikan persembahan yang diiringi dengan memanjatkan sutra dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Ulambana sendiri berkaitan erat dengan kisah Bhante Moggalana yang ingin menolong ibunya yang sedang menderita di alam preta (makhluk halus kelaparan). Buddha memberi nasihat kepadanya agar melakukan kebajikan dengan memberikan dana untuk para monastik yang baru saja menyelesaikan masa vassa (retret wajib 3 bulan pada musim hujan). Kebajikan berdana ini dapat dilimpahkan kepada mendiang ibunya.

Ketika agama Buddha menyebar ke Tiongkok, tradisi Ulambana dikaitkan dengan Festival Zhong Yuan (中元節) atau kadang disebut sebagai “Bulan Hantu” (鬼月). Sebagian masyarakat Tionghoa percaya bahwa pada bulan tersebut para leluhur yang telah meninggal dunia bisa bebas sementara karena pintu neraka sedang dibuka lebar.

Lain halnya dengan masyarakat Vietnam. Meskipun ada kemiripan dengan “Festival Zhong Yuan” dalam konteks Buddhis, sebagian masyarakat Vietnam memperingati Ulambana atau Vu Lan (dalam Bahasa Vietnam) sebagai hari mengenang sosok ibu. Kadang mereka menyebutnya sebagai Hari Ibu.

Meskipun terlihat kontras antara “Bulan Hantu” dan “Hari Ibu”, tetapi justru menarik untuk mengetahui beberapa aspek berbeda ini. Mendiang Master Zen Thich Nhat Hanh menulis buku saku berjudul “A Rose for Your Pocket: An Appreciation of Motherhood”, yang menjadi dasar bagi Plum Village untuk memperingati hari bakti kepada ibu.

Pada tanggal 11 Agustus 2022 lalu, Plum Village di Thailand menyambut ratusan praktisi awam untuk bersama-sama mengingat kembali jasa dan kebaikan orang tua, terutama sosok ibu. Acara ini diawali dengan talkshow pagi yang menghadirkan 3 orang monastik untuk mengisahkan pengalaman mereka yang berkenaan dengan ibu mereka.

Selesai mendengarkan talkshow, acara dilanjutkan dengan seremoni memasangkan pin bunga mawar sebagai tanda menyatakan tekad untuk berbakti kepada orang tua. Beberapa monastik memasangkan pin satu per satu kepada semua peserta yang hadir.

Pada siang hari komunitas berlatih menyantap makan siang dengan hening, dan saat malam hari dilakukan sesi Be-In untuk berbagi cerita, pengalaman, puisi, lagu, dan tarian untuk menyatakan bakti kepada orang tua.

Mempersembahkan lagu kepada orang tua

Menyematkan bunga mawar

Menyematkan bunga mawar

Ibu dan anak

Anak muda ikut dalam kegiatan Vu Lan

 

 

Sutra tentang Menilai dan Merefleksikan

Sutra tentang Menilai dan Merefleksikan

Demikianlah yang telah saya dengar, suatu ketika Buddha sedang menetap bersama penduduk Bagga di Sumsumaragiri, di Taman Rusa di Hutan Bhesakala. Yang Mulia Mahamaudgalyayana menyapa para biksu, “Sahabat-sahabatku.”

“Iya, sahabat,” mereka menjawab Yang Mulia Mahamaudgalyayana.

Yang Mulia Mahamaudgalyayana bersabda sebagai berikut:

“Para sahabat, seumpama ada seorang biksu yang berkata kepada biksu-biksu lain: ‘Berbicaralah kepadaku, Biksu Yang Terhormat. Saya ingin Anda menasihatiku.’ Jika ia sulit diajak bicara, diberkahi dengan kualitas yang membuatnya sulit untuk dihadapi, tidak sabar, tidak toleran, tidak dapat menerima kritik yang membangun ataupun kata-kata nasihat dan instruksi dari sahabat dalam latihan, maka mereka yang berlatih jalan perilaku luhur bersamanya akan berpikir, ‘Ia bukanlah seseorang yang dapat diajak bicara, ia bukanlah seseorang yang dapat diberi instruksi, ia bukanlah seseorang yang dapat dipercayai.’ Apa kualitas yang membuat seseorang sulit untuk didekati?

“Para sahabat, seorang biksu yang melekat pada nafsu keinginan yang salah dan dikendalikan oleh nafsu keinginan yang salah sulit untuk didekati dan diajak bicara.

“Berikut adalah alasan-alasan lain yang menyebabkan seseorang sulit untuk didekati dan diajak bicara: seseorang yang memuji diri sendiri dan membenci orang lain: ia sangat mudah marah dan dikuasai oleh amarahnya; karena ia marah, ia menyimpan dendam; karena ia marah, ia menjadi mudah tersinggung; karena ia marah, ia berbicara dengan cara yang kasar; ia menuduh seseorang yang mengoreksinya; ia menghina seseorang yang mengoreksinya; ia juga balik mengoreksi seseorang yang telah mengoreksinya; ia menghindari kritik dengan cara menanyakan pertanyaan lain; ia mengubah pokok pembicaraan; ia memanifestasikan sifat pemberang, marah, dan cemberut; ia tidak berhasil menjelaskan perilakunya ketika dikoreksi; ia tidak acuh dan dengki; ia cemburu dan serakah; ia munafik dan penuh dusta; ia keras kepala dan sombong; atau ia menyukai keduniawian dan melekat pada hal-hal yang tergolong dalam keduniawian dan sulit untuk melepaskan hal-hal tersebut. Ini semua, para sahabat, adalah energi kebiasaan yang menyebabkan seseorang sulit untuk didekati dan diajak bicara.

“Para sahabat, seumpama ada seorang biksu yang memohon kepada biksu lain: ‘Berbicaralah kepadaku, Biksu Yang Terhormat. Saya ingin Anda menasihatiku.’ Jika ia mudah diajak bicara, diberkahi dengan kualitas yang membuatnya mudah untuk dihadapi, sabar, toleran, terbuka dan dapat menerima kritik yang membangun ataupun kata-kata nasihat dan instruksi dari sahabat dalam latihan, maka mereka yang berlatih jalan perilaku luhur bersamanya akan berpikir, ‘Ia adalah seseorang yang dapat diajak bicara, seseorang yang dapat diberi instruksi, seseorang yang dapat dipercayai.’ Apa kualitas yang membuat seseorang mudah untuk didekati?

“Para sahabat, seorang biksu yang tidak terperangkap dalam nafsu keinginan yang salah dan tidak dikendalikan oleh nafsu keinginan yang salah mudah untuk didekati dan diajak bicara. Ia tidak memuji diri sendiri dan membenci orang lain: ia tidak mudah marah atau dikuasai oleh amarahnya; karena ia tidak marah, ia tidak menyimpan dendam; karena ia tidak marah, ia tidak mudah tersinggung; karena ia tidak marah, ia tidak berbicara dengan cara yang kasar; ia tidak menuduh seseorang yang mengoreksinya; ia tidak menghina seseorang yang mengoreksinya; ia juga tidak mengoreksi seseorang yang telah mengoreksinya; ia tidak menghindari kritik dengan cara menanyakan pertanyaan lain; ia tidak mengubah pokok pembicaraan; ia tidak memanifestasikan sifat pemberang, marah, dan cemberut; ia dapat menjelaskan perilakunya ketika dikoreksi; ia tidak cemburu dan serakah; ia tidak munafik dan penuh dusta; ia tidak keras kepala dan sombong; ia tidak menyukai keduniawian ataupun melekat pada hal-hal yang tergolong dalam keduniawian dan ia tidak sulit melepaskan hal-hal tersebut. Ini semua, para sahabat, adalah kualitas yang menyebabkan seseorang mudah untuk didekati dan diajak bicara.

“Para sahabat, seseorang seharusnya dapat menyimpulkan keadaan sendiri dengan mempertimbangkan keadaan orang lain dengan cara demikian: ‘Seseorang memiliki nafsu keinginan yang salah dan dikendalikan oleh keinginan salahnya; oleh karena itu, saya merasa ia sulit untuk didekati. Jika saya memiliki nafsu keinginan yang salah dan dikendalikan oleh nafsu keinginan yang salah ini, orang lain tidak akan merasa mudah untuk mendekati saya.’ Ketika seseorang dapat melihat ini dengan jelas, maka ia dapat bertekad: ‘Semoga aku tidak melekat pada nafsu keinginan yang salah ataupun dikendalikan oleh nafsu keinginan yang salah tersebut.’

“Cara berefleksi seperti ini harus dilatih dalam hal-hal lainnya, misalnya memuji diri sendiri dan membenci orang lain, mudah tersinggung dan dikuasai oleh amarah, dan sebagainya.

“Para sahabat, demikianlah cara seorang biksu seharusnya merefleksikan dirinya sendiri: ‘Pada momen ini, apakah saya melekat pada nafsu keinginan yang salah dan dikendalikan oleh nafsu keinginan yang salah?’ Jika ketika seorang biksu merefleksikan dengan cara demikian, ia mengetahui, ‘Pada momen ini, saya melekat pada nafsu keinginan yang salah dan dikendalikan oleh nafsu keinginan yang salah,’ maka ia harus berlatih dengan tekun untuk mengakhiri bentukan-bentukan mental yang tidak bajik ini. Jika, di samping itu, ketika ia merefleksikan, ia mengetahui, ‘Pada momen ini, saya tidak melekat pada nafsu keinginan yang salah dan tidak dikendalikan oleh nafsu keinginan yang salah,’ maka seorang biksu dapat hidup dengan perasaan yang bahagia, dan ia harus berlatih dengan tekun untuk menutrisi dan meningkatkan bentukan-bentukan mental yang bajik ini.

“Cara berefleksi seperti ini harus dilatih dalam hal-hal lainnya, misalnya memuji diri sendiri dan membenci orang lain, mudah tersinggung dan dikuasai oleh amarah, dan sebagainya.

“Jika, para sahabat, ketika ia berefleksi, seorang biksu melihat dengan jelas bahwa ia belum meninggalkan semua kualitas-kualitas yang tidak bermanfaat ini, maka ia harus berlatih dengan tekun untuk meninggalkan semuanya. Jika, ketika ia berefleksi, seorang biksu melihat dengan jelas bahwa ia telah meninggalkan semua bentukan-bentukan mental yang tidak bajik ini, maka ia dapat hidup dengan perasaan yang bahagia, dan ia seharusnya berlatih dengan tekun untuk menutrisi dan meningkatkan bentukan-bentukan mental yang bajik ini.

“Seperti halnya ketika seorang pemuda yang gemar menghiasi dirinya sendiri dan mengontemplasi wajahnya di hadapan cermin atau semangkuk air yang jernih. Jika ia melihat kotoran atau noda pada wajahnya, ia akan berusaha untuk membersihkannya. Jika ia tidak melihat kotoran atau noda, ia akan berpikir, ‘Bagus, wajahku bersih.’

“Maka, para sahabat, jika seorang biksu merefleksikan dan melihat bahwa semua bentukan-bentukan mental yang tidak bajik ini belum ditinggalkan, maka ia berlatih dengan tekun untuk meninggalkan semua hal tersebut. Jika ia melihat bahwa ia telah meninggalkan semua hal tersebut, ia merasa bahagia dan mengetahui bahwa ia perlu berlatih dengan tekun agar dapat menutrisi dan meningkatkan bentukan-bentukan mental yang bajik ini.”

Yang Mulia Mahamaudgalyayana telah bersabda. Para biksu merasa bahagia, memercayai, dan menerima wejangan dari guru mereka.

 

Anumāna Sutta, Majjhima Nikāya 15

Wawasan Pembawa ke Pantai Seberang

Wawasan Pembawa ke Pantai Seberang

  • Diterjemahkan ulang oleh Master Zen Thích Nhất Hạnh dari Prajñāpāramitā-hṛdaya Sūtra (Taishō 251) ke bahasa Inggris.
  • Diterjemahkan oleh Br. Chân Pháp Tử (Nyanabhadra) ke bahasa Indonesia berdasarkan naskah bahasa Inggris dan Vietnam.
  • Irama pendarasan oleh Br. Chân Pháp Linh
  • Arranger pendarasan bahasa Indonesia oleh Angelia Natatiluva
  • Pendaras oleh Sr. Trăng Quang Sơn
  • Unduh versi PDF klik sini

The Insight that Brings Us to the Other Shore
Wawasan pembawa ke pantai seberang

Avalokiteshvara
Avalokiteshvara

while practicing deeply with
Merenungkan mendalam

the Insight that Brings Us to the Other Shore,
Wawasan pembawa ke pantai seberang

suddenly discovered that
Seketika sadar bahwa

all of the five Skandhas are equally empty,
Semua pancaskanda adalah sunyata adanya

and with this realisation
Merealisasikan ini

he overcame all Ill-being.
Teratasi semua duka


“Listen Sariputra,
Wahai Sariputra,

this Body itself is Emptiness
Tubuh ini adalah sunyata

and Emptiness itself is this Body.
Dan sunyata adalah tubuh ini

This Body is not other than Emptiness
Tubuh ini tiada beda dengan sunyata

and Emptiness is not other than this Body.
Dan sunyata tiada beda dengan tubuh ini

The same is true of Feelings,
Begitu juga dengan perasaan,

Perceptions, Mental Formations,
Persepsi, formasi mental,

and Consciousness.
Dan kesadaran.


“Listen Sariputra,
Wahai Sariputra,

all phenomena bear the mark of Emptiness;
Semua fenomena bercirikan sunyata;

their true nature is the nature of
Sifat dasarnya adalah

no Birth no Death,
Tiada lahir tiada mati,

no Being no Non-being,
Tiada eksis, tiada non eksis,

no Defilement no Purity,
Tiada noda, tiada suci

no Increasing no Decreasing.
Tiada bertambah tiada berkurang.

“That is why in Emptiness,
maka itu sunyata,

Body, Feelings, Perceptions,
Tubuh, perasaan, persepsi,

Mental Formations and Consciousness
Formasi mental, dan kesadaran

are not separate self entities.
Bukanlah entitas tunggal terpisah.


The Eighteen Realms of Phenomena
Delapan belas ranah fenomena

which are the six Sense Organs,
Yaitu enam organ indra,

the six Sense Objects,
Enam objek indra,

and the six Consciousnesses
Dan enam kesadaran

are also not separate self entities.
Juga bukanlah entitas tunggal terpisah.

The Twelve Links of Interdependent Arising
Dua belas rantai interdependen kemunculan

and their Extinction
Dan kemusnahannya

are also not separate self entities.
Juga bukanlah entitas tunggal terpisah.

Ill-being, the Causes of Ill-being,
Duka, duka samudaya,

the End of Ill-being, the Path,
Duka nirodha, marga

insight and attainment,
Wawasan dan pencapaian,

are also not separate self entities.
Juga bukanlah entitas tunggal terpisah.

Whoever can see this
Mereka yang melihat semua ini

no longer needs anything to attain.
Tak perlu mencapai apa pun lagi.


Bodhisattvas who practice
Bodhisattwa mempraktikkan

the Insight that Brings Us to the Other Shore
Wawasan pembawa ke pantai seberang

see no more obstacles in their mind,
Tidak melihat adanya penghalang pikiran,

and because there
Dan karena

are no more obstacles in their mind,
Tiada lagi penghalang pikiran,

they can overcome all fear,
semua ketakutan teratasi,

destroy all wrong perceptions
Musnahlah semua persepsi keliru

and realize Perfect Nirvana.
Dan merealisasikan nirwana sempurna.


“All Buddhas in the past, present and future
Semua Buddha pada tiga masa

by practicing
Mempraktikkan

the Insight that Brings Us to the Other Shore
Wawasan pembawa ke pantai seberang

are all capable of attaining
Semua mampu mencapai

Authentic and Perfect Enlightenment.
Pencerahan autentik sempurna.


“Therefore Sariputra,
Maka itu Sariputra,

it should be known that
Ketahuilah bahwa

the Insight that Brings Us to the Other Shore
Wawasan pembawa ke pantai seberang

is a Great Mantra,
Adalah maha mantra,

the most illuminating mantra,
Maha vidya mantra,

the highest mantra,
Anuttara mantra,

a mantra beyond compare,
Samasama mantra,

the True Wisdom that has the power
Kearifan sejati berkekuatan

to put an end to all kinds of suffering.
Mengakhiri semua jenis duka.


Therefore let us proclaim
Maka itu marilah mendaraskan

a mantra to praise
Mantra untuk memuja

the Insight that Brings Us to the Other Shore.
Wawasan pembawa ke pantai seberang

Gate, Gate, Paragate, Parasamgate, Bodhi Svaha!
Gate, Gate, Paragate, Parasamgate, Bodhi Svaha!
Gate, Gate, Paragate, Parasamgate, Bodhi Svaha!”

Pembangunan Ruang Kelas

Pembangunan Ruang Kelas

PENGGALANGAN DANA

Proyek Pembangunan Ruang Kelas

 

Plum Village Thailand, 08 April 2022

Yang Terhormat Thầy,
Sahabat Terkasih Plum Village!

Kami dari Plum Village Thailand (PVT) ingin menyampaikan rasa terima kasih terdalam karena Anda telah mendukung kami dengan sepenuh hati, tetap bersama kami walaupun dalam situasi sulit. Guru kita, Thầy telah mendahului kita semua, namun “pohon sanggha” masih tetap berdiri tegap dan tumbuh makin segar hari demi hari. Membangun sanggha (komunitas) merupakan amanah dari guru, apakah Anda adalah monastik maupun praktisi awam.

Sahabat terkasih!
Setelah hampir satu dekade PVT eksis dan tumbuh berkembang. Saat ini PVT telah menjadi pusat pelatihan monastik bagi kawasan Asia. Oleh karena itu, kami banyak mencurahkan perhatian mengadakan pembelajaran melalui berbagai jenis kelas. Saat ini kami memiliki lima kelas Dharma, tujuh kelas Bahasa, dan tujuh kelas pembelajaran sila atau vinaya.

Sementara ini, ruang kelas tidak mencukupi sehingga kami sementara menggunakan ruangan lain seperti aula meditasi, ruang makan, perpustakaan, dan ruang pertemuan. Walaupun ruangan tersebut masih bisa dipergunakan sementara ini, namun pada kenyataannya memang cukup sulit pada praktik di lapangan ketika ruangan tersebut harus disulap menjadi ruang kelas.

Dengan demikian, monastik PVT berencana membangun dua ruang kelas dengan anggaran (termasuk biaya konstruksi dan interior) sekitar Rp800.000.000 (Delapan Ratus Juta Rupiah). Pembangunan direncanakan mulai pada awal bulan Agustus 2022.

Kami ingin mengajak para sahabat untuk ikut mendukung pembangunan ini. Setiap donasi, sekecil apa pun, akan sangat bermakna untuk membangun rumah kita bersama ini.

Semoga Tri Ratna melindungi Anda beserta keluarga, semoga semua selalu dalam kondisi bahagia, sehat, damai, dan penuh sukacita.

“With the support of the Sangha,
Our practice will easily succeed.
With great aspirations to rescue beings,
On this path the fruits will soon be achieved.”

Terima kasih atas semua perhatian dan dukungannya.

Mewakili komunitas monastik Plum Village Thailand,
Perwakilan Bagian Keuangan

 

 

 

 

Wakil Kepala Wihara,
Biksu Thích Chân Pháp Thừa

 


 

Untuk informasi lebih lanjut tentang donasi silakan menghubungi:

  1. Br. Chân Pháp Thừa: +84-35-815-6028
  2. Sr. Chân Hạ Nghiêm: +66-87-440-3181
  3. Sr. Trường Nghiêm: +66-61-320-220

 

Rekening Bank:
Vietnam:
Nama Bank : Asia Commercial Bank
Atas Nama : Thai Thi Cam Tu
Nomor rekening : 9594407 (VND)
Alamat Bank : Ngân Hàng Thương Mại Á Châu, Chi nhánh T.P Hồ Chí Minh
Tel : 066-0874403181
Email : thuquytrangto@plumvillage.org

Thailand:
Nama Bank : Bangkok Bank – Pak Chong Branch – Thailand
Atas nama : PV Foundation for Monastic
Nomor rekening. : 3314485206
Alamat Bank : 569, Mitraphap Road, Pakchong, Nakhon Ratchasima 30130
S.W.I.F.T. code : “BKKBTHBK”
Email : thuquytrangto@plumvillage.org
Tel : 0-4431-1361, 0-4431-1382, 0-4431-3379

 

Indonesia:
Nama Bank : Bank Central Asia
Atas Nama : Yayasan Borobudur Upaya Dhyana Indonesia
No. Rekening : 6310398088
Narahubung : Komunitas PV Indonesia (No. WA +62-812-8200-9088)

 

Catatan: Kami menerima donasi dari hari ini hingga akhir Juli 2022. Setelah memberikan donasi, mohon kirimkan informasi ke nomor WA Komunitas PV Indonesia di atas. 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Surat Terbuka untuk Menyuarakan Perdamaian

Surat Terbuka untuk Menyuarakan Perdamaian

02.04.2022

Keluarga terkasih,

Menyaksikan tragedi perang yang terus berlanjut di Ukraina, kami membuka hati kami untuk mereka yang menderita baik para lansia maupun belia. Sebagai Komunitas Internasional Agama Buddha Terjun Aktif (Engaged Buddhism) dalam tradisi Plum Village, kami merasakan kepedihan dan kekhawatiran melihat peperangan ini.

Dalam komunitas Buddhis kami, setiap Natal kami mendengarkan bunyi lonceng gereja Rusia dengan penuh sukacita, dan kami membuka hati kami untuk melihat kekayaan warisan spiritual dari Rusia dan Eropa. Guru kami, Master Zen Thich Nhat Hanh, menyampaikan bahwa “Sebuah lonceng hanyalah sebuah lonceng, apakah itu lonceng dari Katolik, Protestan, Ortodoks, atau Buddhis, semuanya adalah lonceng.” Apa pun budaya atau agama kita, ketika mendengarkan suara lonceng, kita dapat menyaksikan dengan mendalam, saat itu kita dapat menyentuh kedamaian dan bersama-sama berada dalam sebuah dimensi spiritual. Kita semua mendambakan perdamaian. Kita butuh perdamaian.

Akar dari komunitas kami adalah tradisi Agama Buddha Terjun Aktif di Vietnam, lebih dari tiga juta orang meninggal dunia selama perang yang berlangsung hampir 20 tahun dan lebih dari dua juta orang melarikan diri dalam pengungsian. Kami tahu dari guru kami bahwa perang bukanlah solusi. Perang hanya membawa perpecahan dan kebencian yang berlangsung dari generasi ke generasi.

Guru kami berjuang untuk perdamaian tanpa lelah dengan memilih untuk tidak berpihak. Alih-alih, beliau memohon kedua belah pihak untuk melihat secara mendalam atas rasa pedih yang ada dalam diri masing-masing, kecemasan, dan ketakutan, kemudian melihat kenyataan dampak yang sangat mengerikan yang dialami oleh para korban perang. Diasingkan dari Vietnam, beliau menjadi pemimpin spiritual dari gerakan global untuk perdamaian, rekonsiliasi, dan pelucutan senjata.

Kami yakin bahwa pesan perdamaian universal dari guru kami dapat memberikan secercah harapan dalam momen yang sangat genting ini untuk Ukraina, Rusia, dan kemanusiaan. Sejarah menjadi saksi bahwa perang dapat bertransformasi menjadi perdamaian; mereka yang selamat dapat menyembuhkan lukanya. Atas nama guru kami, Thich Nhat Hanh, atas nama cinta kasih, welas asih, dan wawasan beliau yang mendalam, kami sebagai murid-muridnya menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri pertumpahan darah di Ukraina. Kami mengirimkan cinta kasih dan dukungan untuk para negosiator kedua belah pihak. Semoga mereka dapat saling mendengarkan dengan mendalam sehingga dapat menciptakan kondisi untuk perdamaian.

Buddha memberitahu kita bahwa musuh yang sebenarnya bukanlah pihak lain namun musuh sesungguhnya adalah ketakutan, kecemasan, kesedihan, kemarahan, keserakahan, ketidaktahuan, dan kebencian kita sendiri. Perang terjadi karena pandangan dualistik dan diskriminatif, dan karena suatu pemikiran bahwa dengan menghancurkan apa yang kita sebut sebagai musuh, barulah kita dapat mendapatkan perdamaian dan keamanan. Tetapi, seperti yang Buddha sabdakan, kebencian tidak dapat mengakhiri kebencian. Hanya pengertian dan cinta kasih yang dapat mentransformasi kebencian.

Seperti yang guru kami katakan, ketika ada kedamaian dalam diri, maka akan ada kedamaian dalam dunia. Jika kita bisa mengakhiri perang di Ukraina dan menciptakan perdamaian, seluruh dunia akan merasakan manfaatnya, karena sebagai umat manusia, kita saling terkoneksi dan saling bergantungan. Kami juga berharap agar sumber daya global yang berharga dialokasikan untuk perang dapat dialihkan untuk mereka yang sangat membutuhkan, seperti untuk mengatasi penyakit, kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi, perdagangan manusia – termasuk masalah eksploitasi anak – stres lingkungan, dan perubahan iklim.

Dunia kita ini membutuhkan budaya perdamaian. Kita sebagai keluarga manusia perlu mempercepat langkah menuju evolusi yang lebih tinggi; menuju spiritualitas “kosmik” dan etika yang dapat menyatukan semua pihak dan negara, menghapus pemisahan dan diskriminasi. Dengan semangat ini, kami sebagai Komunitas Agama Buddha Terjun Aktif, memperbarui komitmen kami pada Malam Tahun Baru 2021 untuk berlatih kesadaran penuh untuk perdamaian di Bumi. Di bawah ini, kami ingin berbagi tekad dan komitmen kami yang terdalam dengan penuh cinta kasih.

Memperjuangkan perdamaian adalah usaha dari semua makhluk yang mulia. Sebagai satu keluarga manusia, untuk rakyat Ukraina, Rusia, dan para tentara di kedua belah pihak, tugas kami yang paling mendesak adalah mencurahkan seluruh energi dan usaha untuk mengeksplorasi semua opsi untuk perdamaian, dalam situasi saat ini yang penuh dengan bahaya bagi kemanusiaan.

Seluruh leluhur dan generasi yang akan datang menaruh harapan kepada kita semua.

Dengan penuh cinta kasih dan keyakinan,

Biksu Thích Chân Pháp Ấn
Biksu Senior di Komunitas Plum Village

Biksuni Thích Nữ Chân Không
Biksuni Senior di Komunitas Plum Village

 



 

Menumbuhkembangkan Budaya Kedamaian

Komitmen Komunitas Kami dan Doa Malam Tahun Baru 2021

 

Para leluhur kami yang terkasih, Ibunda Bumi yang terkasih,

Selama lebih dari dua tahun ini, ketidakpastian, kecemasan, dan kehilangan orang-orang terkasih selama pandemi COVID-19 telah meningkatkan rasa ketakutan, kemarahan, dan kebencian kita sebagai satu keluarga manusia. Mengkontemplasikan kemungkinan atas penderitaan dan kekerasan yang akan terus berlangsung, dan kemungkinan akan terus berkembang dalam skala yang lebih besar, kami bertekad untuk menumbuhkembangkan kedamaian dalam diri sendiri dan dunia ini. Mengikuti semangat kearifan Buddha bahwa penderitaan sebagai Kebenaran Mulia, kami beraspirasi untuk mempraktikkan latihan sadar-penuh demi perdamaian di Bumi ini.

Latihan Sadar-penuh untuk Perdamaian di Bumi

Menyadari penderitaan yang disebabkan oleh potensi manusia yang bisa menghancurkan dirinya sendiri – melalui tindakan-tindakan ceroboh dan tidak berkesadaran – telah memusnahkan banyak jenis kehidupan di Bumi, kami bertekad untuk menumbuhkembangkan budaya menghargai jaringan kehidupan yang menyokong kita semua. Hal ini dapat kita lakukan dengan bertekad secara kolektif untuk berlatih seni hidup berkesadaran penuh dan mengintegrasikan nilai-nilai nonkekerasan dan kedamaian dalam kehidupan, saling-ketergantungan dan interdependensi dari semua bentuk kehidupan di Bumi ini.

Kami berlatih secara kolektif (maupun individual) sedemikian rupa sehingga bisa menghentikan semua tindakan dan sikap yang menyebabkan kehancuran umat manusia sebagai satu keluarga, spesies flora maupun fauna, juga planet kita ini. Seluruh tindakan destruktif ini juga mencakup pengembangan dan produksi senjata seperti nuklir dan senjata biokimia, dan teknologi maju demi mengobarkan perang di dunia maya dan ruang angkasa. Kami bertekad mengakhiri semua jenis tindakan destruktif berupa penyalahgunaan media sosial dan media-media lainnya untuk memanipulasi pikiran dan emosi manusia yang dapat mengakibatkan kebingungan, ketidakpercayaan, kemarahan, kebencian, dan kekerasan manusia sebagai satu keluarga, dan kekejaman terhadap spesies-spesies lain baik flora mapun fauna.

Kami menyalurkan energi kolektif kemanusiaan, baik kekayaan materi maupun spiritual, menuju tindakan-tindakan positif dan bermanfaat yang dapat membantu kita untuk belajar, mengerti, dan mempercayai satu sama lainnya; energi yang menutrisi eksistensi kita semua sebagai satu keluarga di tengah-tengah spesies-spesies lainnya, dan melindungi Ibunda Bumi yang terkasih ini.

Dengan keterbukaan dan kerendahan hati, kami belajar untuk merangkul satu sama lainnya secara budaya, politik, sosial secara adil. Kami hendaknya menghormati keragaman etnik, gender, usia, dan agama atau kepercayaan pihak lain sehingga kita dapat membangun dan menumbuhkembangkan persaudaraan di muka Bumi ini, sehingga tercipta perdamaian dengan seluruh makhluk hidup dan planet ini.

Pesan Dukacita dari Rektor Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya Thailand

Pesan Dukacita dari Rektor Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya Thailand

Saya sangat terharu ketika mendengar berita bahwa Yang Mulia Master Thich Nhat Hanh, pendiri Plum Village Monastery di Prancis dan Pusat Latihan Zen Buddhism di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jerman dan Thailand, telah meninggal dunia dengan damai pada 22 Januari 2022, di usia 95 tahun. Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergian Guru Yang Paling Dihormati ini.

Yang Mulia Thich Nhat Hanh telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mengembangkan ajaran Buddha, menyediakan pelayanan yang toleran dan meningkatkan keharmonisan sosial. Ini adalah suatu kehilangan besar bagi umat Buddhis di seluruh dunia. Beliau adalah salah satu pemegang peranan utama dalam mendorong dan meningkatkan kerja sama antara Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya (MCU) dan Plum Village Monastery dan telah dilakukan penandatanganan MOU antara kedua institusi pada tahun 2011. MCU juga telah memberikan gelar doktor kehormatan pada beliau dalam bidang Psikologi Buddhis pada tahun 2011.

Saya tahu bahwa Guru Yang Mulia telah menjalani hidup dengan taat dan bersungguh-sungguh dan saya yakin bahwa beliau akan mencapai Pencerahan.

Dengan hormat,

(Ven. Prof. Dr. Phra Dhamvajrabundit)

Rektor Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya

Pesan Dukacita dari Y.M. Dalai Lama ke-14

Pesan Dukacita dari Y.M. Dalai Lama ke-14

Saya sungguh sedih mendapat kabar bahwa sahabat sekaligus keluarga spiritual, Yang Mulia Thich Nhat Hanh meninggal dunia. Saya menyampaikan turut berdukacita kepada semua pengikutnya di Vietnam dan seluruh dunia.

Beliau merupakan seseorang yang menentang perang Vietnam dengan cara damai, dukungannya terhadap Martin Luther King juga dedikasinya dalam berbagi kepada semua orang, bukan hanya praktik berkesadaran penuh (mindfulness) dan welas asih telah memberikan kontribusi kedamaian hati, namun juga bagaimana setiap individu menumbuhkan kedamaian batin untuk menciptakan perdamain dunia sejati, Dia sungguh telah melakoni hidupnya dengan penuh makna.

Saya yakin, cara terbaik bagi kita untuk menghormatinya adalah dengan cara melanjutkan upayanya untuk mempromosikan perdamian di dunia ini.

ttd
Yang Mulia Dalai Lama ke-14
22 Januari 2022

Seremoni Dukacita

Seremoni Dukacita

Ikuti siaran langsung seremoni dukacita daring dari Wihara Từ Hiếu, Kota Hue, Vietnam dan Plum Village Prancis. Wihara Từ Hiếu merupakan wihara akar dari guru kami, dan Plum Village Prancis merupakan rumah bagi guru kami.

Upacara juga akan diadakan oleh monastery kami di Amerika Serikat dan Asia, khususnya: Monastery Taman Rusa, California

Pada momen bersejarah ini, kami ingin mengundang Anda semua untuk bergabung bersama kami untuk membangkitkan energi kedamaian, welas asih, dan kesadaran penuh dipersembahkan kepada guru kami.

Blog terkini: Seremoni Dukacita Thich Nhat Hanh


Hari Pertama (22 Januari 2022)

Ikut dalam seremoni lewat siaran langsung YouTubedi atas (pkl 15.30 WIB), bagi mereka yang ingin masuk ke dalam ZOOM mohon klik pranala berikut ini:
https://plumvillage.zoom.us/j/94469978554?pwd=RHI4NGh5QTFJaU11LzZncmZIeEkvQT09

atau

Meeting ID: 94469978554
Passcode: TNH2022

(Anda dapat mendengar terjemahan dalam Bahasa Indonesia, caranya tekan tombol Interpretasi dan pilih bahasa)

15:30 WIB Seremoni Dukacita – Langsung dari Plum Village Prancis

Dimulai dengan meditasi dipandu, seremoni ini untuk menghormati Guru kita dengan persembahan dupa, chanting, dan membaca sutra. Seremoni ini akan disampaikan dalam bahasa Inggris ( dan berlangsung selama 1,5 jam)

Carilah tempat yang nyaman dan tenang untuk duduk, dan mengikuti napasmu.

Praktik Tambahan

Membaca Puisi: Anda barangkali ingin mencari momen hening untuk menikmati puisi. Di bawah ini Anda dapat mendengar rekaman Thay yang sedang membaca puisi, “Please Call Me By My True Names.” di bawah ini .


Meditasi Jalan: Di mana pun Anda berada, luangkan waktu (idealnya setidaknya 20 menit) untuk menikmati latihan meditasi jalan. Dengan setiap langkah, kita dapat menikmati bernapas bersama dengan Thay, berjalan bersama dengan Thay, dan terhubung dengan sifat dasar diri kita sendiri serta sifat dasar Thay yang tiada lahir dan tiada mati. Dengan setiap langkah, kita dapat merasakan langkah-langkah Thay berlanjut di dalam langkah-langkah sadar-penuh kita sendiri.


Hari Kedua (23 Januari 2022)

Ikuti upacara memorial yang diselenggarakan di Huế, Vietnam dan Upper Hamlet, Plum Village, Prancis, di mana beliau menghabiskan hari-harinya hampir empat dekade, dan wihara terbesar dalam tradisinya.

ZOOM mohon klik pranala berikut ini:
https://plumvillage.zoom.us/j/94469978554?pwd=RHI4NGh5QTFJaU11LzZncmZIeEkvQT09

atau

Meeting ID: 94469978554
Passcode: TNH2022

(Anda dapat mendengar terjemahan dalam Bahasa Indonesia, caranya tekan tombol Interpretasi dan pilih Indonesia)

8:00 WIB Upacara merebahkan jenazah Thay ke dalam peti jenazah – Siaran langsung dari Huế, Vietnam

Berlatihlah mengamati napas Anda pada saat para biksu/biksuni dan murid senior Thay menemani jenazah Thay ke Aula Meditasi Bulan Purnama di Wihara Từ Hiếu, di Huế – Vietnam. Upacara singkat ini akan dilakukan dalam bahasa Vietnam.

19:00 WIB Doa Bersama – Komunitas Plum Village Indonesia

https://us06web.zoom.us/j/81521124591?pwd=Y3NmS055QnlETDg0ME9IaXVxcVErZz09

Meeting ID: 815 2112 4591
Passcode: seremoni

Praktik Tambahan

Meditasi Dipandu:  Silakan meluangkan waktu hari ini untuk mengikuti meditasi dipandu sebagai berikut, untuk menciptakan energi sadar penuh dan kedamaian yang dapat dipersembahkan kepada guru kita.

Berbagi Dharma: Anda barangkali juga ingin menjangkau teman-teman spiritual anda untuk mengadakan sesi “Berbagi Dharma” secara informal, untuk bersama-sama merefleksikan rasa syukur kita kepada Thay dan bagaimana kita akan terus menerapkan ajarannya dalam kehidupan kita sendiri.


Hari Ketiga (24 Januari 2022)

ZOOM mohon klik pranala berikut ini:
https://plumvillage.zoom.us/j/94469978554?pwd=RHI4NGh5QTFJaU11LzZncmZIeEkvQT09

atau

Meeting ID: 94469978554
Passcode: TNH2022

(Anda dapat mendengar terjemahan dalam Bahasa Indonesia, caranya tekan tombol Interpretasi dan pilih Indonesia)

15:30 WIB Upacara Dukacita – Langsung dari Plum Village Prancis”

Dimulai dengan meditasi dipandu, upacara untuk menghormati guru kita ini termasuk persembahan dupa, pendarasan, dan pembacaan. Upacara ini akan diadakan dalam bahasa Inggris (dan berlangsung sekitar 1’5 jam)

Silakan cari tempat yang nyaman dan tenang untuk duduk, dan mengikuti napasmu.

19:00 WIB Doa Bersama – Komunitas Sea Plum – Interfaith

https://us02web.zoom.us/j/86166529140?pwd=TzJrMm9oOVFyWHZnbFd6eDd5bFdpQT09
Meeting ID: 861 6652 9140
Passcode: breathing

Praktik Tambahan

Meditasi Jalan Lambat: Anda barangkali ingin meluangkan waktu untuk berlatih meditasi jalan lambat di rumah atau di suatu tempat di luar yang berdekatan dengan alam terbuka. Berikut beberapa panduan mendalam tentang cara mempraktikkannya. (Silakan pilih subtitle bahasa Indonesia)


Hari Keempat (25 Januari 2022)

05.15 – 06.00 WIB Sitting & chanting bersama PV Thailand

Pranala Youtube livestream : https://youtube.com/channel/UCeFUtmjUMrliL80_9_Lr6cQ

15:30 WIB Upacara Pentahbisan Samanera/i langsung dari Plum Village Prancis

Siaran Langsung pentahbisan Samanera/i (monastik muda) di Plum Village Prancis untuk merayakan keberlanjutan dan warisan Thay.

https://youtube.com/plumvillage atau

ZOOM mohon klik pranala berikut ini untuk mendengarkan terjemahan dalam Bahasa Indonesia, caranya tekan tombol Interpretasi dan pilih Indonesia:
https://plumvillage.zoom.us/j/94469978554?pwd=RHI4NGh5QTFJaU11LzZncmZIeEkvQT09

Meeting ID: 94469978554
Passcode: TNH2022

19:30 WIB Meditasi Duduk dan Menyentuh Bumi Bersama PV Thailand

Pranala Youtube livestream : https://youtube.com/channel/UCeFUtmjUMrliL80_9_Lr6cQ


Hari Kelima (26 Januari 2022)

05.15 – 06.00 WIB Sitting & chanting bersama PV Thailand (Bahasa Inggris)

Pranala Youtube livestream : https://youtube.com/channel/UCeFUtmjUMrliL80_9_Lr6cQ

15:30 WIB Upacara Dukacita – Langsung dari Plum Village Prancis”

Ikuti upacara memorial yang akan diadakan oleh Plum Village, Prancis. Upacara untuk menghormati guru kita ini akan dimulai dengan meditasi dipandu dan termasuk persembahan dupa, pendarasan, dan pembacaan dalam bahasa Inggris, diikuti dengan pendarasan Sutra Welas Asih Agung, mendaraskan nama Awalokiteshvara.

https://youtube.com/plumvillage atau

ZOOM mohon klik pranala berikut ini untuk mendengarkan terjemahan dalam Bahasa Indonesia, caranya tekan tombol Interpretasi dan pilih Indonesia :
https://plumvillage.zoom.us/j/94469978554?pwd=RHI4NGh5QTFJaU11LzZncmZIeEkvQT09

Meeting ID: 94469978554
Passcode: TNH2022

19:30 WIB Meditasi Duduk dan Menyentuh Bumi Bersama PV Thailand

Pranala Youtube livestream : https://youtube.com/channel/UCeFUtmjUMrliL80_9_Lr6cQ


Hari Keenam (27 Januari 2022)

05.15 – 06.00 WIB Upacara Transmisi 14 Latihan Sadar-Penuh siaran langsung dari Plum Village Thailand

Para anggota Ordo of Interbeing (OI) dan aspiran OI diajak untuk menghadari upacara tersebut.

Pranala Youtube livestream : https://youtube.com/channel/UCeFUtmjUMrliL80_9_Lr6cQ

15:30 WIB Hari Sadar Penuh – Langsung dari Plum Village Prancis

Silakan bergabung dengan kami untuk berlatih meditasi bersama, diikuti dengan pemutaran Ceramah Dharma oleh Thay (dari arsip)

https://youtube.com/plumvillage atau

ZOOM mohon klik pranala berikut ini untuk mendengarkan terjemahan dalam Bahasa Indonesia, caranya tekan tombol Interpretasi dan pilih Indonesia:
https://plumvillage.zoom.us/j/94469978554?pwd=RHI4NGh5QTFJaU11LzZncmZIeEkvQT09

Meeting ID: 94469978554
Passcode: TNH2022

19:30 WIB Prosesi Lentera Bersama PV Thailand (tidak live streaming)

Pranala Youtube livestream : https://youtube.com/channel/UCeFUtmjUMrliL80_9_Lr6cQ


Hari Ketujuh (28 Januari 2022)

13:00 WIB Upacara Penghormatan dan Mengundang Kehadiran Energi Thay

Upacara ini untuk mengundang energi Thay untuk hadir di Buddha Hall. Langsung dari Vihara Từ Hiếu di Huế, Vietnam. Pranala Youtube livestream : https://www.youtube.com/watch?v=75v6VLK_wL8

15:30 WIB Mengingat Thay

Sesi ini akan disiarkan langsung dari Plum Village, Perancis. Empat lapis sangha di Plum Village akan berkumpul bersama untuk berbagi rasa terima kasih mereka kepada Thay melalui musik, puisi, dan sharing dalam suasana yang santai dan akrab. Pranala Youtube Livestream : https://youtube.com/plumvillage

19:00 WIB Memorial Be – In

Disiarkan langsung dari Vihara Từ Hiếu di Huế, Vietnam. Diharapkan Sr. Chan Khong berserta Venerable dan murid-murid memberikan sharing.

Pranala Youtube livestream : https://youtu.be/OgbdgnaZ260

Bagi yang membutuhkan terjemahan dalam Bahasa Indonesia untuk kegiatan di atas, silahkan bergabung melalui pranala berikut ini :
https://plumvillage.zoom.us/j/94469978554?pwd=RHI4NGh5QTFJaU11LzZncmZIeEkvQT09
Meeting ID: 94469978554
Passcode: TNH2022


Hari Kedelapan (29 Januari 2022)

6:00 WIB – Upacara Kremasi – Langsung dari Huế, Vietnam

Ikuti hari terakhir upacara saat kremasi Thay disiarkan langsung dari biara Từ Hiếu, di Huế, Vietnam

https://youtube.com/plumvillage atau

ZOOM mohon klik pranala berikut ini terjemahan dalam Bahasa Indonesia, caranya tekan tombol Interpretasi dan pilih Indonesia:
https://plumvillage.zoom.us/j/94469978554?pwd=RHI4NGh5QTFJaU11LzZncmZIeEkvQT09

Meeting ID: 94469978554
Passcode: TNH2022