Gatha untuk Berlatih

“Gatha“ adalah syair pendek untuk dilafalkan dalam hati saat melakukan aktivitas sehari-hari. Menghafal puisi-puisi ini dapat membantu kita menumbuhkan energi kesadaran penuh (mindfulness) dan hadir di saat ini, apa pun yang sedang kita lakukan. Ketika kita dapat menyentuh saat ini secara mendalam, kita dapat menyentuh dimensi tertinggi.
Thich Nhat Hanh menyarankan agar kita menarik napas masuk dengan penuh kesadaran pada baris pertama setiap syair, dan mengembuskan napas keluar dengan penuh kesadaran pada baris kedua; menarik napas masuk pada baris ketiga dan mengembuskan napas keluar pada baris keempat. Anda juga bisa melakukannya sambil tersenyum.
*Nomor urutan Gatha sesuai dengan buku “Present Moment Wonderful Moment”
1
Bangun Pagi
Bangun pagi tersenyum
Sudah Ada 24 jam baru
Bertekad hidup sepenuhnya
Mata kasih menatap kehidupan
2
Turun dari Ranjang
Pagi, siang, sore, dan malam
melindungi semua makhluk
jika tak sengaja terinjak
semoga terbebaskan
3
Langkah Pertama
Meletakkan kaki ke bumi
suatu keajaiban luar biasa
Setiap langkah penuh perhatian
Dharmakaya terlihat jelas
4
Menyalakan Lampu
Kealpaan adalah kegelapan,
Perhatian penuh adalah cahaya.
Aku membawa kewaspadaan
untuk menyinari semua kehidupan.
5
Melipat Selimut
Melipat selimut bersukacita
Hidup menjadi rapi teratur
badan pikiran terkendalikan
kekotoran batin berjatuhan
6
Membuka Jendela
Membuka jendela, melihat Dharmakaya.
Betapa menakjubkannya hidup ini!
Penuh perhatian setiap saat,
hati jernih bagai sungai tenang.
7
Keran Air
Air berasal dari pegunungan tinggi
Air berasal dari perut Bumi.
Air mengalir begitu menakjubkan
Rasa syukur selalu ada air
8
Membasuh Wajah
Membasuh wajah juga hati,
membersihkan semua daki.
Supaya sumber kedamaian,
merembes ke semua tubuh
9
Menggosok Gigi
Menggosok gigi dan berkumur,
demi memurnikan cara berbicara.
mulut harum oleh ucapan benar,
bunga mekar di taman hati.
10
Berkumur
Berkumur hatiku bersih,
kosmos harum oleh aroma bunga.
tubuh, ucapan, dan pikiran menjadi murni
bersama Buddha di Sukhāvatī
11
Bercermin
Kesadaran penuh adalah maha cermin
memantulkan keempat elemen
Cinta kasihlah yang terindah
dan cara pandang terbuka lebar.
12
Menggunakan Toilet
Tiada kotor juga tiada bersih,
tiada berkurang juga tiada bertambah.
Kearifan pembawa ke pantai seberang,
tiada Dharma yang lebih tinggi daripada itu.
13
Mencuci Tangan
Sesauk air mencuci tangan
semoga semua makhluk
memiliki tangan terampil
melestarikan planet ini.
14
Membasuh Diri (Mandi)
Tiada lahir juga tiada mati
tiada awal juga tiada akhir.
mewariskan dan mewarisi,
Dharmadhatu menakjubkan.
15
Mengenakan Pakaian
Mengenakan Pakaian
Bersyukur pada penjahit
juga semua bahan-bahannya.
Semoga semua punya cukup pakaian.
16
Memberi Salam
Sekuntum seroja untukmu
seorang calon Buddha.
17
Menenangkan Napas
Napas masuk tubuh tenang
napas keluar tersenyum
berdiam di momen ini
momen paling menakjubkan
18
Meditasi Pagi
Dharmakaya bersinar kala fajar menyingsing
Tubuh ini hening, batin ini menjadi damai
Senyum simpul di bibir kami.
Ini hari baru, kami bertekad hidup berkesadaran.
Agar mentari pengertian bisa terbit, menyinari seluruh penjuru.
Sanggha mulia, curahkan perhatianmu pada meditasi.
Namo Shakyamunaye Buddhaya
19
Merapikan Sandal
Letakkan sandal dengan rapi,
semoga langkah semua orang
selalu berkesadaran penuh,
keluar masuk tanpa beban.
20
Memasuki Aula Meditasi
Memasuki aula meditasi,
terlihat hati sejatiku
seketika telah duduk
gangguan pikiran berhenti
21
Menyalakan Lilin
Menyalakan lilin ini,
Mempersembahkan cahaya
kepada semua Buddha
hatiku damai dan gémira
menerangi seluruh dunia
22
Persembahan Dupa
Mempersembahkan dupa seluas
angkasa raya
untuk Buddha dan Bodhisattwa
Harum semerbak dupa ini,
daya upaya benar,
dan sepenuh hati,
wawasan pengertian menjadi sempurna.
Semoga selalu menyertai
para buddha dan bodhisattwa.
Semoga terjaga sepenuhnya
tiba di rumah sejati.
23
Pujian Kepada Buddha
Segar bagaikan bunga seroja,
terang bagaikan bintang kejora,
Kepada Buddha
Aku berlindung.
24
Duduk
Duduk di sini
seperti duduk di bawah pohon Bodhi.
Tubuhku adalah kesadaran penuh,
merasa tenang dan lega,
bebas dari segala gangguan.
25
Syair Genta 1
Tubuh, ucapan, dan pikiran dalam kesatuan
mengirimkan hatiku bersama suara genta ini.
Semoga mereka yang mendengarkannya
terbebaskan dari semua gangguan batin.
26
Mendengarkan Genta
Semoga suara genta ini
menembus ke seluruh jagad raya,
bahkan tempat gelap gulita sekalipun
semua makhluk mendengarnya dengan jelas.
agar semua penderitaannya berakhir,
pengertian muncul dalam hatinya dan
melampaui duka nestapa kelahiran dan kematian.
27
Mendengar Genta (Melepaskan)
Mendengarkan suara genta
merasa lega melepaskan
hati menjadi hening bening
tiada lagi kekhawatiran
Berlatih melepaskan
hentikan kecemasan
dengarkan mendalam
hingga ke akarnya
belajar melihat kembali
mengerti dan kasih
28
Menyesuaikan Postur Tubuh
Dalam postur duduk teratai,
Kemanusiaan mekar bagaikan bunga
Bunga udumbara* keabadian,
memberikan aroma wewangian.
*bunga udumbara mekar hanya sekali setiap tiga ribu tahun. Tapi itu bisa berkembang dalam diri kita kapan saja, ketika latihannya stabil.
29
Membersihkan Aula Meditasi
Saat aku membersihkan ruangan yang segar dan tenang ini,
suka cita dan energi tak terbatas muncul!
30
Meditasi Berjalan
Pikiran berkelana ke segala penjuru
praktik meditasi menenangkan hati
setiap langkah angin sejuk berembus
setiap langkah seroja bermekaran
31
Mencuci Sayuran
Dalam sayuran ini,
Aku melihat matahari hijau.
Semua dharma berkumpul bersama
menghadirkan kehidupan.
32
Melihat Mangkuk Kosong
Saat ini mangkuk saya kosong,
sebentar lagi akan penuh oleh makanan lezat.
Semua makhluk sedang berupaya bertahan hidup.
Betapa beruntungnya kita punya cukup makanan.
33
Mengambil Makanan
Dalam makanan ini,
Aku melihat dengan jelas
seluruh alam semesta
mendukung keberadaan diriku.
34
Menatap Piringku
Sepiring makanan ini,
begitu harum dan lezat,
juga mengandung banyak duka.
35
Lima Kontemplasi
Nasihat Buddha saat menyantap makanan
Hendaknya penuh kesadaran sepanjang waktu
Wahai Sangha ketika mendengar suara genta
Mohon mempraktikkan lima kontemplasi
- Makanan ini adalah anugerah dari seluruh alam semesta—bumi, langit, berbagai makhluk hidup, dan hasil kerja keras
- Marilah kita makan dengan sadar penuh dan rasa syukur, agar kita layak menerima makanan ini
- Selama menyantap makanan, semoga kita dapat mengenali dan mengubah bentuk-bentuk mental tidak bajik, terutama keserakahan, dan belajar untuk makan secukupnya
- Marilah kita makan dengan sedemikian rupa; agar mengurangi penderitaan semua makhluk, melestarikan planet ini, dan menghentikan tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya krisis iklim
- Kita menerima makanan ini demi membangun komunitas latihan, memperkuat tali persaudaraan, dan mewujudkan tekad untuk menolong semua makhluk.
36
Ketika Mulai Makan
Sendok pertama, aku mempersembahkan sukacita.
Sendok kedua, aku membantu meringankan penderitaan.
Sendok ketiga, aku mengizinkan kegembiraan selalu di hati.
Sendok keempat, aku belajar cara untuk melepaskan.
37
Selesai Makan
Mangkuk sudah kosong,
lapar sudah terpuaskan.
Saya bertekad hidup
memberikan manfaat untuk semua
38
Mencuci Piring
Mencuci piring di dimensi ultima
Mencuci piring dalam ribuan kehidupan
Piring kotor juga piring bersih
Semua dalam perjalanan pengembaraan luas
39
Minum Teh
Secangkir teh dalam kedua tanganku,
Perhatian penuh hadir seutuhnya.
Pikiran dan tubuhku berdiam
di sini dan saat ini.
40
Menyentuh Bumi
Bumi menghidupi kita,
sekaligus menutrisi kehidupan.
Akhirnya kita kembali lagi ke Bumi.
Lahir dan mati dalam setiap napas.
Buang Air Kecil
Buang air kecil di dimensi ultima,
pertukaran dengan keajaiban.
saya dan kamu bukanlah dua,
tiada lebih juga tiada kurang.
Mencukur Rambut
Mencukur Rambut
mencukur habis rambut
demi setiap orang
menghentikan gangguan batin
terbebaskan sepenuhnya.
Membasuh Kaki
Kedamaian dan kegembiraan
dari satu jari kaki
adalah kedamaian dan kegembiraan
untuk seluruh tubuhku.
Naik Turun Tangga
Menaiki juga menuruni tangga
setiap langkah penuh kewaspadaan
Jika mendengar derap langkah
berati hatiku belum damai.
Syair Genta 2
Semoga suara genta ini memenuhi Dharmadhatu
terdengar di setiap sudut di alam semesta ini.
Mereka yang tersesat segera berhenti
Tersadarkan dan menemukan jalan pulang.
Namo Sakyamuni Buddhaya
Syair Genta 3
Semoga suara genta ini memenuhi Dharmadhatu
Terdengar oleh semua di tempat gelap sekalipun
Melampaui siklus kelahiran dan kematian
Hati tercerahkan dari satu-satunya jalan.
Mendengar Genta 1
Dengar, dengar
Suara genta ini
membawaku kembali
ke rumah sejatiku
Mendengar Genta 2
Mendengar genta gangguan batin menguap bagai asap
Pikiran mereda, badan mendamai, senyum kecil di wajah
bernapas berkat genta terbangkitkan kesadaran penuh
Bunga kearifan bermekaran di semua taman hati.
Kontemplasi sebelum Hormat kepada Buddha
Dalam sifat-dasar sejati realitas
tiada objek juga tiada subjek
aku bersujud kepada Buddha
dengan penuh rasa takjub
termanifestasi di sepuluh penjuru
bagai permata memantulkan sinar terang
ada Buddha di setiap sudut
aku bersujud kepadaMu
Kaki Kesemutan
Rasa nyaman dan tidak nyaman
Seperti awan ditiup angin
pernapasan adalah jangkar
perahu kembali ke pelabuhan
Meditasi Duduk Malam
Dengan postur tegak dan solid kita duduk di bawah Pohon Bodhi.
Tubuh ucapan dan batin, bersatu dalam hening.
Tiada lagi pikiran yang benar dan salah.
Tubuh batin dalam sadar-penuh sempurna.
Ditemukan kembali hakikat sejati kita, terseberangi dari pulau ilusi.
Sanggha mulia curahkan perhatianmu pada meditasi.Namo Shakyamunaye Buddhaya
Menyesuaikan Postur
Perasaan datang dan pergi
seperti awan di langit yang berangin.
Bernapas dengan penuh kesadaran
menjadi jangkarku.
Bernapas 1
Kembali berlindung
pulau pelindung diri
kesadaran penuh adalah Buddha
menyinari jauh dan dekat
napas adalah Dharma
melindungi tubuh dan hati
pancaskandha adalah Sangha
bekerja dengan harmonis
napas masuk napas keluar
sekuntum bunga mekar
gunung solid
air tenang memantulkan
ruang bebas terbuka
Bernapas 2
napas masuk tahu napas masuk
napas keluar tahu napas keluar
napas masuk telah mendalam
napas keluar telah melambat
napas masuk merasa nyaman
napas keluar menjadi lega
napas masuk hati hening
napas keluar tersenyum
bersemayamg di saat ini
saat menakjubkan
Bernapas 3
Sudah kembali
sudah tiba
di sini
saat ini
solid
bebas
kembali
berlindung
aku sudah kembali
aku sudah tiba
berada di saat ini
berada di sini
solid bagaikan gunung hijau
bebas bagaikan awan putih
pintu tiada lahir telah terbuka
dimensi ultima bergeming
Memegang Mangkuk Kosong
Melihat mangkuk ini,
Aku sadar betapa beruntungnya diriku
yang memiliki cukup makanan untuk melanjutkan latihan.
Sebelum makan
Seluruh makhluk di Bumi
berjuang bertahan hidup.
Semoga semua makhluk
berkecukupan makanan.
Ketidakekalan
Hari ini telah berakhir dan hidup kita telah berkurang satu hari.
Mari kita renungkan apa yang telah kita lakukan.
Mari kita berlatih dengan rajin, bersungguh-sungguh dalam meditasi.
Mari kita hidup menghargai setiap momen dengan kebebasan,
sehingga waktu tidak berlalu sia-sia begitu saja.
Tersenyum pada Kemarahanmu
Napas masuk, inilah kemarahan.
Napas keluar, aku tersenyum.
Aku hadir bersama napasku
agar tidak terhanyut pergi.
Menyalakan Komputer
Menyalakan komputer,
pikiranku terhubungkan dengan kesadaran gudang*.
Aku bertekad mengubah energi kebiasaan
untuk menumbuhkan cinta kasih dan pengertian.
* Gudang penyimpanan mengacu pada alayavijñana, kesadaran di mana semua potensi benih disimpan.
Mengendarai Mobil
Sebelum menstarter mobil
Aku tahu ke mana aku akan pergi.
Aku dan mobil adalah satu kesatuan.
Jika mobil melaju kencang, aku melaju kencang.
Melakukan Perjalanan Singkat dengan Aman
Dua pertiga dari kecelakaan
terjadi di dekat rumah.
Mengetahui hal ini, aku berhati-hati
Bahkan dalam perjalanan singkat.
Menyiram Tanaman
Jangan kira engkau dipasung, wahai tanaman.
Air ini datang kepadamu dari bumi dan langit.
engkau dan aku pernah bersama
sejak waktu tanpa awal.
Melihat Tanganku
Tangan siapakah ini
yang tidak pernah mati?
Adakah yang pernah lahir?
Apakah ada yang akan mati?
Menggunakan Telepon
Kata-kata dapat menempuh jauh ribuan kilometer.
Semoga kata-kataku menciptakan saling pengertian dan cinta kasih.
Semoga kata-kataku indah bagaikan permata,
menawan bagaikan aneka ragam bunga.
Menyirami Taman
Sinar matahari dan air
telah menyuburkan tanaman ini.
Hujan kasih sayang dan pengertian
dapat mengubah gurun pasir kering menjadi dataran subur luas.
Meditasi Berjalan
Pikiran dapat menjelajah ke seribu arah,
di jalan indah ini, aku berjalan dengan damai.
Setiap langkah, angin sejuk bertiup.
Setiap langkah, bunga bermekaran.
Berkebun
Bumi memberi kita kehidupan dan menutrisi kita.
Bumi membawa kita kembali lagi.
Kita lahir dan mati melalui setiap napas.
Menanam Pohon
Aku mempercayakan diriku kepada Bumi;
Bumi mempercayakan dirinya kepadaku.
Aku mempercayakan diriku kepada Buddha;
Buddha mempercayakan diri-Nya kepadaku.
Membersihkan Kamar Mandi
Betapa indahnya
menggosok dan membersihkan.
Hari demi hari,
hati dan pikiranku menjadi lebih jernih.
Menyapu
Menyapu lahan pencerahan
dengan hati-hati,
pohon pemahaman
tumbuh dari Bumi.
Membuang Sampah
Dalam sampah, aku melihat mawar.
Dalam mawar, aku melihat kompos.
Semua sedang bertransformasi.
Ketidakkekalan, itulah kehidupan.
Memotong Bunga
Bolehkah aku memotongmu, bunga kecil,
hadiah dari bumi dan langit?
Terima kasih, wahai bodhisattwa terkasih,
karena membuat hidup ini begitu indah.
Merangkai bunga
Merangkai bunga-bunga ini
di dunia fana* ini,
dasar dari pikiranku
menjadi tenang dan murni.
*Dunia fana adalah “dunia penuh debu”, kita perlu melatih kesabaran.
Mengganti Air dalam Vas
Air membuat bunga tetap segar.
Bunga dan aku adalah satu kesatuan.
Saat bunga bernapas, aku bernapas.
Saat bunga tersenyum, aku tersenyum.
Meditasi Peluk
Bernapas masuk,
Saya bahagia memeluk orang kesayangan.
Bernapas keluar,
Saya tahu, mereka begitu nyata dan hidup dalam pelukanku
Menyalakan Televisi
Pikiran adalah televisi
ada ribuan saluran.
Saya memilih dunia yang damai dan hening
agar sukacita selalu menyegarkan.
Mengangkat Mangkuk Kosong
Mengangkat mangkuk kosong
Saya tahu bahwa siang ini
Saya begitu beruntung
Dapat menerima nasi ini
Memandikan Buddha
Pada Hari ini memandikan Tathagata
Wawasan bersinar terang maha kebajikan
Semua makhluk tenggelam di tiga alam derita
Mereka dapat melihat manifestasi Dharmakaya
Menjahit Pakaian
Menjahit pakaian di dimensi ultima
Agar kehidupan mulai pulih kembali
jarum jahit dan untain benang ini
Hasil jerih payah menabur benih