Wake Up Camp for Millenial Empowerment

Wake Up Camp for Millenial Empowerment
Wake Up Camp @PekanBaru

Wake Up Camp for Millennial Empowerment di SMA Dharma Loka Pekanbaru adalah kegiatan untuk membantu mematangkan kekuatan mental agar seimbang secara kognitif dan spiritual. Perkembangan dari segala sisi kehidupan modern perlu dibarengi dengan persiapan-persiapan matang untuk generasi baru yang unggul. Acara dikemas dalam durasi 5 hari 4 malam, dari 30 Mei s.d. 3 Juni 2019.

Program ini secara khusus memantapkan integritas diri melalui metode “mindful living”. Teknik ini merupakan pendekatan kewawasan (mindfulness) dari Plum Village. Peserta diajak untuk menyadari apa yang dimiliki saat ini, menyadari apa yang ingin dicapai. Cara-cara sederhana seperti breathing, eating in silent, loving myself, dan deep relaxation.

Anak-anak memiliki kesempatan untuk pulang ke hati masing-masing, merasakan stabilitas pribadi, kokoh di masa kini, tidak memenjarakan diri di masa lalu, kemudian siap menyambut masa depan. Mental demikian menjadi landasan pemantapan integritas peserta.

Mindful breathing merupakan teknik penting. Peserta dibantu untuk sering-sering kembali menyadari napas. Mereka mencurahkan atensi pada napas masuk dan keluar sekaligus mengendurkan seluruh badan jasmani. Napas adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa, sungguh suatu berkah yang perlu disyukuri dari waktu ke waktu.

Rasa syukur (gratitude) sangatlah penting. Peserta mendapat bekal penyadaran, walaupun dalam kondisi sulit sekali pun, sebetulnya mereka masih memiliki berkah karena napas masih mengalir lancar. Selain breathing, mereka juga mempraktikkan makan dengan hening. Sumber energi dari makanan menjadi kekuatan pendorong untuk hidup harmonis dengan diri sendiri, pihak lain, dan alam semesta.

Program ini juga membantu peserta untuk menumbuhkan kepercayaan diri melalui mencintai diri sendiri (self love). Anak-anak hadir di sekolah berasal dari latar belakang berbeda-beda, memang sejak awal beda, tidak bisa disama-ratakan. PBB pernah merilis penelitian bahwa sekitar 60% anak-anak tumbuh pada lingkungan yang kurang ideal.

Pengalaman kurang baik, kepahitan, rasa tidak diterima, rasa diabaikan dan kurang diperhatikan adalah beberapa kasus sering terjadi dan sangat mempengaruhi perkembangan anak. Oleh sebab itu, agar masalah-masalah tersebut bisa diatasi pada saat remaja menuju dewasa maka sangat penting untuk bisa menerima diri sendiri. Mereka juga perlu menerima apa yang telah terjadi supaya tidak menjadi batu sandungan di masa yang akan datang.

Sebagai penutup adalah deep relaxation. Hingar bingar dunia dengan segala aktivitas dan daya tariknya maupun tekanannya sering membuat tubuh menjadi lelah. Apabila hal itu tidak disikapi dengan baik maka akan berpengaruh kepada kualitas fisik dan mental. Sesungguhnya, tubuh yang stres memang tidak baik untuk kesehatan maupun pikiran, sehingga diperlukan istirahat yang berkualitas ataupun deep relaxation.

Deep relaxation membantu menurunkan detak jantung untuk lebih santai, dan membuat peredaran darah lebih lancar, serta lebih baik dalam mengeluarkan zat-zat sisa di dalam tubuh. Ini adalah manfaat utama melakukan relaksasi, melepas stres. Tubuh akan lebih tenang dan bisa mengontrol hormon stres ketika tubuh relaks atau santai.

Ketika seseorang berada dalam suasana hati atau mood relaks, dia juga kan lebih tenang dan damai. Anda akan menjadi lebih bahagia dan bisa mengendalikan kemarahan. Ini adalah manfaat bagi mental dari relaksasi.

Moras Tenando Aji, Wakil Kepala Sekolah Bid. Kesiswaan, SMAS Dharma Loka Pekanbaru