Bersatu dengan Alam

Bersatu dengan Alam

Oh Begawan Buddha, melihat lebih dalam pada alam ini, aku melihat ada cahaya, kehangatan dari sinar matahari yang memungkinkan segala sesuatu di bumi ini bisa tumbuh dan berkembang. Aku juga melihat bahwa sungai jernih yang mengalir di planet ini menjadi urat nadi kehidupan. Aku juga merasakan kehadiran atmosfer dan semua elemen di angkasa seperti oksigen, karbon dioksida, hidrogen, dan nitrogen. Tanpa atmosfer maka air, dedaunan hijau, bambu, bunga kuning, semua ini tidak mungkin ada untuk menghiasi alam yang indah ini.

Di setiap sudut alam ini aku melihat empat elemen, yaitu: tanah, air, api, dan udara. Aku sadar sepenuhnya bahwa elemen-elemen tersebut sangat erat kaitannya dengan diriku. Aku hendaknya menyentuh bumi agar bisa tetap memiliki hubungan dekat dengan bumi yang sering dianggap sebagai ibunda bumi, ibu pertiwi. Sesungguhnya aku dan ibunda bumi merupakan satu kesatuan. Aku adalah cahaya matahari, aku adalah sungai, aku adalah danau, aku adalah samudra, aku adalah awan di langit.

Empat elemen terkandung dalam badan jasmaniku dan elemen-elemen itu juga terkandung di seluruh alam semesta.

Aku bertekad untuk kembali lagi ke bumi ini, kembali ke Ibunda bumi, serta  menjadikan bumi ini tempat berlindung. Aku merasakan bumi yang kokoh dan tegar ini dan juga kekokohan dan ketegaran yang ada dalam diriku.

Menyentuh Bumi

Aku menyentuh bumi dihadapan Bodhisattwa Dharanimdhara, Bodhisattwa alam semesta. Aku menyentuh bumi di hadapan Bodhisattwa Ksitigarbha, bodhisatwa harta karun bumi.

Sutra Cinta Kasih

Sutra Cinta Kasih

Ini yang harus dikerjakan oleh dia yang terampil
dalam kebaikan untuk mencapai ketenangan
harus mampu, jujur, sungguh jujur ikhlas,
lemah lembut, tiada sombong

Merasa puas dan mudah dilayani
tidak sibuk berlebihan dan hidup sederhana
tenang indranya dan waskita
rendah hati, tidak melekat pada keluarga

Tak berbuat kesalahan barang sekecil apa pun
yang dapat dicela oleh orang bijaksana
semoga kita bahagia dan sentosa
semoga semua makhluk berbahagia

Makhluk hidup apa pun juga
yang bergerak dan tidak bergerak, tanpa kecuali
yang panjang atau gemuk
yang sedang, pendek, kecil, atau besar

Yang terlihat atau yang tak terlihat
yang jauh atau yang dekat
yang telah lahir atau yang akan dilahirkan
semoga semua makhluk berbahagia

Tidak menipu orang lain
tidak menghina siapa saja di mana saja
jangan karena marah dan benci
mengharapkan orang lain celaka

Bagaikan seorang ibu mempertaruhkan jiwanya
melindungi anaknya yang tunggal
demikianlah terhadap semua makhluk
cinta kasih dalam pikiran dipancarkan tanpa batas

Cinta kasih ke segenap alam semesta
dalam pikiran dipancarkan tanpa batas
ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
tanpa rintangan, tanpa kebencian dan permusuhan

Selagi berdiri, berjalan, atau duduk
atau berbaring selama tiada lelap
dia tekun mengembangkan perhatian penuh kesadaran ini
yang disebut Kediaman Luhur

Tidak tergelincir pada pandangan yang keliru
dengan sila dan pandangan yang sempurna
setelah melepaskan kemelekatan nafsu indra
dia tidak akan pernah kembali lagi ke dalam rahim.

(GENTA 2x)

Metta Sutta