Betapa kebahagiaan itu sangat dekat dengan kita, apabila selalu hidup dengan pikiran-pikiran positif.
Baru-baru ini kami melakukan perjalanan ke sebuah wihara di salah satu kabupaten. Perjalanan ini menggunakan mobil dan waktu tempuhnya sekitar 6 jam. Tentunya dalam perjalanan kami harus berhenti untuk keperluan ke toilet dan meluruskan kaki yang tertekuk. Demi alasan ekonomis, mobil Avanza itu kami maksimalkan sampai tidak ada tempat yang tersisa.
Di dalam mobil tersebut terisi 1 orang di samping sopir, 3 orang di tengah dan 3 orang lagi di bangku belakang dengan jarak antara bangku yang begitu dekat, sehingga kaki kami harus bersentuhan langsung dengan jok bangku di depan. Ditambah lagi jalan yang berkelok-kelok membuat kami mabuk.
Saat turun di SPBU untuk ke toilet, semua penumpang turun, dan bagi mereka yang mabuk tentunya sekalian mengeluarkan isi perut yang tadi terguncang-guncang (muntah).
Demi menjaga kebersihan toilet, pada umumnya petugas menyediakan sandal pengganti. Hal ini dilakukan untuk mencegah kotornya toilet akibat sandal atau sepatu pengunjung yang menggunakan toilet. Maka kita wajib mengganti sandal atau sepatu yang digunakan dengan sandal yang telah disediakan. Jangan lupa juga untuk membayar pemakaian toilet ya, walau Rp. 2 ribu saja.
Setelah semuanya selesai ke toilet, kami pun melanjutkan perjalanan. Sekitar satu jam kemudian, tiba-tiba mimik wajah seorang teman kami menunjukkan kekagetan dan shock. Dia baru menyadari bahwa telah lupa mengganti kembali sepatunya dengan sandal dari toilet di SPBU. “Ada yang tertinggal, ada yang tertinggal!” dia menyergah.
Saat ditanya, “Apa yang tertinggal?”
Dia menjawab,”Sepatuku, sepatuku…”
Spontan teman-teman yang lain pun melihat ke arah kakinya. Tampaklah di kakinya ada sepasang sandal jepit butut dengan talinya yang 2 warna, secara serempak semua teman-teman tertawa terbahak-bahak.
Yah sudah satu jam perjalanan, tidak mungkin untuk kembali lagi. Dan lagipula, jika kembali belum tentu si sepatu masih ada di tempatnya. Apa boleh buat dibawa tertawa sajalah. Dan ternyata hanya dengan melihat sandal jepit tersebut telah bisa membuat semua teman-teman tertawa berhari-hari. Saat melihat sandal itu maka memori momen di mobil saat itu langsung muncul dan menjadi lucu begitu saja.
Begitulah kebahagiaan bisa muncul dalam kondisi apa pun. Saat mabuk perjalanan menyebabkan kurangnya kesadaran, sehingga sampai bisa lupa untuk mengganti kembali sandal toilet dengan sepatu. Tetapi ternyata hal itu justru menjadi hal yang lucu. Hanya melihat foto sandal jepit tersebut saja bisa tertawa, begitupun saat melihat sandalnya yang tidak rela dibuang walau telah butut.
Si butut yang memberi begitu banyak kebahagiaan.