Sanggha diundang untuk kembali kepada napasnya,
sehingga energi kebersamaan kesadaran penuh
mempersatukan kita menjadi satu makhluk tunggal,
mengalir bagaikan sungai,
tiada lagi cerai berai pemisahan,
izinkanlah Sanggha bernapas bagaikan satu tubuh,
melantun bagaikan satu tubuh,
mendengar bagaikan satu tubuh,
menembus jauh
melampaui garis pembatas sang aku yang tidak nyata,
terbebas dari kompleks superioritas,
kompleks inferioritas, dan kompleks ekualitas.
1. Persembahan Dupa
(GENTA 3x)
Harumnya dupa telah mengundang bodhicitta hadir
Bersamaku, bersamaku sesungguhnya di sini, sesungguhnya di sini
Harumnya dupa ini melindungi serta menjaga batin
Oh… harumnya dupa ini menyatukan kita semua
Dalam pelaksanaan sila samadhi prajna
Kami datang persembahkan semua
Namo bodhisattvebhyah
Namo mahasattvebhyah
(GENTA)
2. Menyentuh Bumi
Gatha Pembuka
Yang bersujud dan objek sujud pada hakikatnya sunyata.
Oleh sebab itu komunikasi, terjalin sempurna apa adanya.
Pusat latihan kami adalah jaring Indra
memantulkan semua Buddha di setiap sudut.
Diriku berdiri di hadapan setiap Buddha,
Aku berlindung kepadaMu.
(GENTA)
Bersujud
(menyentuh bumi setiap kali bunyi genta)
BERSUJUD (menyentuh bumi setiap kali bunyi genta)
Pemimpin:
Mempersembahkan cahaya di Sepuluh Penjuru
Bersama-sama:
Buddha, Dharma, dan Sanggha,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Mengajar dan hidup melalui kesadaran-penuh
di tengah-tengah penderitaan dan kebingungan,
Bersama-sama:
Buddha Sakyamuni,
Dia yang telah sadar sepenuhnya,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Memancarkan cahaya di semua penjuru
Sumber kehidupan di dunia ini
Bersama-sama:
Mahavairocana Tathagatha,
Ayahnda matahari
Buddha cahaya dan hidup tanpa batas
Kami bersujud padamu
(GENTA)
Pemimpin:
Memotong tembus ketidaktahuan,
menyadarkan hati dan pikiran kami,
Bersama-sama:
Manjusri, Bodhisattwa Pengertian Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Bekerja dengan penuh kesadaran, penuh suka cita
untuk kepentingan semua makhluk hidup,
Bersama-sama:
Samantabhadra, Bodhisattwa Tindak Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Mendengar secara mendalam,
melayani makhluk dalam cara tanpa batas,
Bersama-sama:
Awalokiteswara, Bodhisattwa Welas Asih Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Tiada ketakutan dan tekun mengarungi
alam-alam penderitaan dan kegelapan
Bersama-sama:
Ksitigarbha, Bodhisattwa Aspirasi Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Benih kesadaran dan cinta kasih
dalam anak-anak dan semua makhluk,
Bersama-sama:
Maitreya, Buddha yang akan datang,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Ibunda semua Buddha, bodhisattwa dan semua makhluk
Menopang dan menyembuhkan semuanya
Bersama-sama:
Bodhisattwa Pertiwi, Ibunda bumi
Permata indah jagad raya
Kami bersujud padamu
(GENTA)
Pemimpin:
Menunjukkan jalan tanpa rasa takut,
dan penuh welas asih
Bersama-sama:
seluruh guru silsilah leluhur spiritual,
kami bersujud padamu.
(GENTA 2x)
3. Gatha Pembukaan
(GENTA 3x)
Namo Sanghyang Ādi Buddhaya (3x)
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā-sambuddhassa (3x)
Namo Sarva Bodhisattvāya-Mahāsattvāya (3x)
(GENTA)
Dharma begitu dalam dan indah,
Kini kami berkesempatan melihat,
mempelajari, dan mempraktikkannya.
Kami bertekad merealisasikan makna sejatinya.
(GENTA)
4a. Sutra Hati Prajnaparamita
Avalokiteshvara
merenungkan mendalam
wawasan pembawa ke pantai seberang
seketika sadar bahwa
semua pancaskanda adalah sunyata adanya
merealisasikan ini
teratasi semua duka (G)
Wahai Sariputra,
tubuh ini adalah sunyata
dan sunyata adalah tubuh ini
tubuh ini tiada beda dengan sunyata
dan sunyata tiada beda dengan tubuh ini
begitu juga dengan perasaan,
persepsi, formasi mental,
dan kesadaran. (G)
Wahai Sariputra,
semua fenomena bercirikan sunyata;
sifat dasarnya adalah
tiada lahir tiada mati,
tiada eksis, tiada non eksis,
tiada noda, tiada suci
tiada bertambah tiada berkurang.
Maka itu sunyata,
tubuh, perasaan, persepsi,
formasi mental, dan kesadaran
bukanlah entitas tunggal terpisah. (G)
Delapan belas ranah fenomena
yaitu enam organ indra,
enam objek indra,
dan enam kesadaran
juga bukanlah entitas tunggal terpisah.
Dua belas rantai interdependen kemunculan
dan kemusnahannya
juga bukanlah entitas tunggal terpisah.
Duka, duka samudaya,
duka nirodha, marga
wawasan dan pencapaian,
juga bukanlah entitas tunggal terpisah.
Mereka yang melihat semua ini
tak perlu mencapai apa pun lagi. (G)
Bodhisattwa mempraktikkan
wawasan pembawa ke pantai seberang
tidak melihat adanya penghalang pikiran,
dan karena
tiada lagi penghalang pikiran, semua ketakutan teratasi,
musnahlah semua persepsi keliru
dan merealisasikan nirwana sempurna. (G)
Semua Buddha pada tiga masa
mempraktikkan wawasan pembawa ke pantai seberang
semua mampu mencapai
pencerahan autentik sempurna. (G)
Maka itu Sariputra,
ketahuilah bahwa
wawasan pembawa ke pantai seberang
adalah maha mantra,
maha vidya mantra,
anuttara mantra,
samasama mantra,
kearifan sejati berkekuatan
mengakhiri semua jenis duka. (G)
Maka itu marilah mendaraskan
mantra untuk memuja
wawasan pembawa ke pantai seberang
Gate, Gate, Paragate, Parasamgate, Bodhi Svaha!
Gate, Gate, Paragate, Parasamgate, Bodhi Svaha!
Gate, Gate, Paragate, Parasamgate, Bodhi Svaha!
5. Mengagungkan Nama Para Bodhisattwa
Kami mengagungkan namamu, Awalokiteswara.
Kami bercita-cita mempelajari cara mendengarmu
agar dapat membantu meringankan penderitaan di dunia.
Engkau tahu cara mendengar untuk memahami.
Kami mengagungkan namamu agar dapat berlatih mendengar
dengan seluruh perhatian dan keterbukaan hati.
Kami akan duduk dan mendengar tanpa disertai prasangka.
Kami akan duduk dan mendengar tanpa menghakimi atau bereaksi.
Kami akan duduk dan mendengar agar mampu memahami.
Kami akan duduk dan mendengarkan sedemikian rupa
sehingga kami dapat menyimak apa yang disampaikan orang lain
serta apa yang belum dituturkannya.
Kami tahu hanya dengan mendengarkan secara mendalam saja,
kami dapat meringankan banyak kepedihan dan penderitaan dalam diri orang lain.
(GENTA)
Kami mengagungkan namamu, Manjusri.
Kami bercita-cita mempelajari caramu,
yaitu diam tak bergeming dan melihat jauh ke dalam jantung segala sesuatu dan hati manusia secara mendalam.
Kami akan melihat dengan seluruh perhatian dan keterbukaan hati kami.
Kami akan melihat dengan mata polos tanpa prasangka.
Kami akan melihat tanpa menghakimi atau bereaksi.
Kami akan melihat secara mendalam sehingga kami mampu melihat dan memahami akar-akar penderitaan, ketidakkekalan, dan hakikat tanpa-diri segala sesuatu.
Kami akan berlatih caramu menggunakan pedang kebijaksanaan
untuk memotong tembus belenggu penderitaan,
sehingga membebaskan diri kami dan berbagai spesies lainnya.
(GENTA)
Kami mengagungkan namamu, Samantabhadra.
Kami bercita-cita mempraktikkan aspirasimu
untuk bertindak dengan mata dan hati yang penuh belas kasih.
Kami menyatakan bersedia dan sanggup untuk membawa suka cita kepada satu orang di pagi hari
serta meringankan penderitaan satu orang di sore hari.
Kami tahu kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaan kami
dan kami siap dan bersedia mempraktikkan mudita di jalan pelayanan.
Kami tahu bahwa setiap kata, setiap tatapan, setiap tindakan, dan setiap senyuman dapat menghantarkan kebahagiaan kepada orang lain.
Kami tahu jika kami berlatih dengan sepenuh hati,
kami sendiri dapat menjadi sumber kedamaian dan suka cita yang tiada habisnya bagi orang-orang yang kami kasihi maupun semua spesies.
(GENTA 2x)
6. Pembacaan Sutra / Meditasi
(Pemimpin kebaktian membacakan sutra, sementara para peserta lainnya menyimak dengan hening dan berkesadaran sepenuhnya)
(GENTA 2x)
7a. Tiga Perlindungan
Aku berlindung kepada Buddha,
yang menunjukkan kepadaku jalan dalam kehidupan ini.
Aku berlindung kepada Dharma,
jalan pengertian dan cinta kasih.
Aku berlindung kepada Sanggha,
komunitas yang hidup dalam keharmonisan dan penuh kesadaran.
(GENTA)
Berada dalam perlindungan Buddha,
aku dengan jelas melihat kejernihan dan keindahan di dunia.
Berada dalam perlindungan Dharma,
aku belajar untuk membuka banyak pintu jalan transformasi.
Berada dalam perlindungan Sanggha,
cahaya menyinari yang mendukungku,
menjaga latihanku bebas dari gangguan.
(GENTA)
Berlindung kepada Buddha dalam diriku,
aku beraspirasi membantu semua orang mengenali hakikat diri sejati mereka yang sudah cerah,
untuk merealisasi Pikiran penuh Cinta.
Berlindung kepada Dharma dalam diriku,
aku beraspirasi mebantu semua orang menguasai jalan latihan dengan sempurna,
dan berjalan bersama-sama di jalan kebebasan.
Berlindung kepada Sanggha dalam diriku,
aku beraspirasi membantu semua orang membangun Empat Komunitas,
untuk merangkul semua orang dan mendukung transformasi mereka.
(GENTA 2x)
7b. Tisarana
Bud-dha yang mu-lia
Pe-nun-juk ja-lan ke pen-ce-ra-han
namo buddhaya
Dhar-ma yang mu-lia
a-ja-ran ka-sih bi-jak-sa-na
namo dharmaya
san-gha yang mu-lia
hi-dup ber-sa-ma da-mai dan har-mo-nis
namo sanghaya
Buddhang saranang gacchami
dharmang saranang gacchami
sanghang saranang gacchami
7c. Tiga Perlindungan
Aku berlindung pada Buddha
Penunjuk jalan dalam kehidupan
Namo Buddhaya (3x)
Aku berlindung pada Dharma
Ajaran kasih dan pengertian
Namo Dharmaya (3x)
Aku berlindung pada Sangha
Komunitas sadar penuh harmonis
Namo Sanghaya (3x)
Namo Buddhaya
Namo Dharmaya
Namo Sanghaya
8a. Berbagi Jasa Kebajikan
Membaca sutra, mempraktikkan jalan penuh kesadaran,
memberikan manfaat tanpa batas.
Kami bersedia untuk berbagi hasil kemajuan praktik kepada semua makhluk.
Kami bersedia untuk mempersembahkan penghormatan kepada orang tua,
para guru, sahabat, serta makhluk-makhluk yang tak terhitung jumlahnya
yang telah memberikan bimbingan dan dukungan di sepanjang jalan.
(GENTA 3x)
8b. Berbagi Jasa Kebajikan
Semoga jasa dan kebajikan
Memperindah Tanah Suci para Buddha
Membalas Empat Budi Besar
Dan menolong mereka di Tiga Alam Sengsara
Semoga mereka yang mendengarkan Dharma ini
Semua bertekad membangkitkan kebodhian
Sampai di akhir kehidupan ini
Bersama-sama lahir di alam bahagia.
8c. Berbagi Jasa Kebajikan
Sehari telah berlalu
Usia telah berkurang
Bagai ikan kekurangan air
Sungguh tiada kebahagiaan
Wahai komunitas,
berupayalah sekarang juga
seperti memadamkan api di kepala
renungkanlah ketidak-kekalan
tetap terjaga dan jangan lengah
Makhluk tiada batas, aku bertekad membebaskannya
Gagguan batin tiada ujung, aku bertekad memutuskannya
Pintu Dharma tak terukur, aku bertekad mempelajarinya
Buddhadharma tak tertandingi, aku bertekad merealisasikannya
Membaca sutra, mempraktikkan jalan penuh kesadaran,
memberikan manfaat tanpa batas.
Kami bersedia untuk berbagi hasil kemajuan praktik kepada semua makhluk.
Kami bersedia untuk mempersembahkan penghormatan kepada orang tua, para guru, sahabat, serta makhluk-makhluk yang tak terhitung jumlahnya yang telah memberikan bimbingan dan dukungan di sepanjang jalan.
Saddhu, Saddhu, Saddhu (GENTA 3x)