Bermula dari membaca judul Walk With Me saya tahu tentang DOM (Day of Mindfulness) lalu saya cek kalender, ternyata saya belum ada acara. Kebetulan juga di tanggal yang sama, suami saya bertugas keluar kota. Saya bergegas mendaftar untuk 2 orang bersama anak saya. Syukurlah panitia mengizinkan saya membawa anak saya turut serta dalam latihan sehari itu.
Jujur, sebetulnya saat saya ikut DOM, saya sedang galau dan banyak konflik dalam diri. Saya memutuskan dalam hati untuk tetap menjalaninya, saya tetap hadir. Entah mengapa, tiba-tiba mood anak saya tiba-tiba berubah, mukanya seperti ada awan hitam, dia menyalahkan saya karena ajak dia ikut DOM tanpa izin dia terlebih dahulu.
Haduh, hati rasanya ingin pulang saja. Tapi sekali lagi, ada suatu kekuatan yang membuat saya tetap stay. Sembari terus berusaha mindful pada setiap acara, mendengarkan chanting Namo Avalokiteshvaraya, orientasi, wejangan Dharma, dan menonton film Walk With Me, saya perlahan-lahan mengumpulkan energi latihan kolektif yang baik dan sabar.
Ajaibnya, entah bagaimana dan keajaiban terjadi, mood anak saya mulai membaik setelah selesai makan siang. Ketika acara berakhir kita pulang dengan bahagia dan damai.
Akhir cerita, saya dan anak tercinta makan malam bersama sembari ngobrol asyik, tiada jutek-jutekan di antara kita.
Salam damai berawal dari senyum (Megawati Henry).