Berbesar Hati lewat Mindfulness

Foto bersama Retret Guru Sekolah Ananda Bagan Batu, Riau.

Mindfulness merupakan meditasi terapan. Saya bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya mencobanya terus setiap hari. Praktik Mindfulness membantu saya mengatasi stress dan menghindari cemas.

Day Of Mindfulness (DOM) adalah istilah yang saya tahu. Saya mendapatkan teknik ini dari Sekolah Ananda Bagan Batu. Sebelumnya saya sama sekali tidak mengenal apa itu Mindfulness. Lalu Ibu Rumini memperkenalkan Mindfulness ini kepada saya.

Praktik ini ternyata membuahkan perubahan pada diri saya. Perubahan ini mungkin kecil, namun ada sebuah keyakinan besar bahwa teknik ini perlahan-lahan mengubah saya menjadi lebih baik lagi.

Momen Positif

Pertama kali saya praktik mindfulness lewat duduk hening di pagi hari dengan diawali suara lonceng tiga kali. Saya bersama teman-teman sekadar duduk hening dan relaks sebelum memulai kegiatan belajar mengajar.

Saya mencoba untuk lebih relaks sepanjang melakukan pekerjaan, saya mengatur napas masuk dan napas keluar. Inilah awal saya mencoba mulai mempraktikkan mindfulness dalam aktivitas sehari-hari terutama untuk diri sendiri.

Banyak hal yang saya dapatkan dari setiap acara DOM yang dilaksanakan di sekolah. DOM pasti selalu bisa membuat saya terkesan dan bahagia. Hati saya menjadi lebih tenang. Setidaknya, setelah DOM ada perubahan positif yang saya rasakan.

Terkadang saya merasa setiap kali selesai DOM pasti ada saja momen positif yang terjadi. Melalui praktik mindfulness ini saya jauh merasa lebih bisa menghargai diri saya sendiri. Makan dengan hening menjadi salah satu hal positif yang saya dapatkan.

Anugerah Tuhan

Makan bersama-sama di meja makan dengan hening tanpa suara dan mengambil makanan secukupnya. Makan dengan penuh kesadaran dan tidak terburu-buru membuat saya lebih mensyukuri hidup ini.

Saya tersentak sadar bahwa selama ini saya belum mensyukuri apa yang sudah dianugerahkan oleh Tuhan. Saya selalu makan terburu-buru dan ingin cepat selesai apalagi jika sudah lapar. Saya tidak mengunyah makanan dengan baik, sehingga perut saya bisa sakit tiba-tiba ketika diisi makanan dengan tidak teratur.

Sekarang, saya bersama suami sudah mulai perlahan-lahan membiasakan makan dengan hening tanpa suara sambil mensyukuri nikmatnya makanan tersebut. Mungkin memang belum seutuhnya bisa, tapi setidaknya saya sudah mencoba untuk menyayangi diri sendiri lewat pola makan berkesadaran, pelan, dan sehat.

Meredakan Emosi

Napas masuk napas keluar, salah satu praktik mindfulness yang selalu saya coba setiap hari. Ketika saya marah, saya jadi lebih bisa meredakan emosi lewat napas. Di rumah, jika ada hal-hal yang membuat saya kesal, saya berusaha tidak langsung marah.

Saya mencoba untuk bernapas masuk dan keluar, setelah itu saya merasa emosi saya mulai turun. Saya bisa membicarakan baik-baik tentang hal yang membuat saya kesal itu.

Demikian juga ketika ada kejadian tegang seperti berbeda pendapat dengan suami. Saya mencoba untuk mendengarkannya dengan sabar. Setelah mendengar saya menjadi lebih mengerti, lalu kami sama-sama mencari jalan keluar.

Sejak saya mengenal DOM, saya merasa menjadi jauh lebih sabar dalam menghadapi anak-anak di sekolah, terutama dalam proses belajar mengajar di kelas. Saya dapat lebih memahami anak-anak tersebut setiap kali berhadapan dengan tingkah laku mereka.

Berbesar Hati

Sangat banyak manfaat dan hal-hal positif yang saya rasakan. Praktik mindfulness membuat kehidupan sehari-hari saya menjadi lebih tenang dan bahagia. Relasi dengan suami, keluarga, lingkungan sekitar, teman-teman, rekan kerja, serta anak- anak didik saya, mulai terjadi perubahan.

Saya merasa perubahan terjadi dalam diri saya sendiri, bahkan sangat-sangat mengubah cara saya melihat berbagai kejadian hidup. Sebuah momen yang begitu luar biasa yang sudah saya rasakan dari praktik Mindfulness ini adalah bisa membuat saya lebih berbesar hati memaafkan orang lain (ini menurut pengalaman saya).

Kenapa saya mengatakan ini sebuah momen? Karena Mindfulness inilah saya punya kekuatan baru utnuk bisa berdamai dengan diri saya sendiri juga berdamai dengan mereka yang saya anggap menyakiti hati saya.

Di dunia kerja, saya pernah mengalami kesalahpahaman yang terjadi di antara sesama rekan kerja, dengan hati yang ikhlas saya berdamai dan melepaskan beban yang ada di dalam hati.

Banyak hal baik yang sudah terjadi dari awal saya mengikuti kegiatan DOM ini di sekolah saya, kegiatan yang bisa membuat hati saya jauh lebih tenang dan bahagia daripada sebelumnya.

Bersama-sama

Saya punya cerita kecil tentang retret bersama Bhante Nyanabhadra di pertengahan Juli 2019. Retret itu memberi kesan yang sangat sangat mendalam. Sejak awal hingga akhir retret banyak hal positif yang saya rasakan.

Kami bernyanyi bersama-sama, makan bersama dengan hening penuh kesadaran, duduk hening di pagi hari, relaksasi total, menonton bersama, meditasi teh sambil sharing, jalan berkesadaran, circle sharing dan hal-hal yang lain yang buat saya bahagia selama mengikuti retret itu.

Oh ya noble silent. Saya entah mengapa sangat menyukai latihan itu. Begitu selesai acara pada malam hari, kami masuk kamar lalu benar-benar menggunakan waktu istirahat untuk tidur tanpa mengobrol dengan teman-teman sekamar dan melakukan aktivitas apa pun.

Saya sungguh merasakan manfaatnya dari noble silent. Pagi hari saya bangun, badan dan mata menjadi lebih segar karena tidur tepat waktu. Saya pun berinisiatif akan mencoba melakukan noble silent ini di rumah. Semoga saya bisa!

Berdamai

Pada hari terakhir, saya membuat suatu momen yang akan selalu saya ingat, yaitu berdamai dengan diri sendiri! Ya hari itu saya berusaha keras untuk mampu berdamai dengan diri saya sendiri. Meminta maaf dan mau memaafkan orang yang saya anggap menyakiti hati saya.

Kesalahpahaman yang terjadi di antara saya dan rekan kerja selama ini bisa saya atasi dengan akhir bahagia. Rasa sakit hati yang selama ini sulit untuk saya maafkan, akhirnya saya mencoba berdamai dengan hati saya agar bisa memaafkan rekan saya.

Semoga praktik Mindfulness ini dapat lebih saya terapkan di kehidupan sehari-hari.
Terima kasih Bhante Y.M Nyanabhadra
Terima kasih Ibu Sri Astuti
Terima kasih Ibu Merlyna
Terima kasih Ibu Rumini Lim
Terima kasih teman-teman seperjuangan di Yayasan Pendidikan Ananda

Riama Juni Wanti Rajagukguk, Guru Sekolah Ananda, Bagan Batu, Riau.