Bab I
Nama, Tujuan, Tradisi
Sebuah komunitas Buddhis terbentuk dengan nama Ordo Interbeing (Order of Interbeing). Tujuan ordo ini adalah untuk mengaktualisasikan agama Buddha dengan mempelajari, bereksperimen, dan menerapkan agama Buddha dalam kehidupan modern dengan penekanan khusus pada cita-cita bodhisattwa. Ordo Interbeing didirikan di bawah Linji School of Dhyana Buddhism.
Ordo ini didasarkan pada Empat Semangat:
- Semangat ketidakmelekatan pada pandangan,
- Semangat bereksperimen langsung pada hakikat kemunculan yang saling bergantungan (Pratītyasamutpāda) melalui meditasi,
- Semangat kesesuaian (Yoniso manasikara), dan
- Semangat akan upaya yang terampil (Upāyakauśalya).
Keempat hal ini dapat ditemukan dalam semua tradisi Buddhis.
Bab II
Kitab Suci, Ajaran, Metode
Ordo Interbeing tidak menganggap sutra atau kelompok sutra apa pun sebagai kitab suci utamanya. Ordo ini mengambil inspirasi dari esensi Buddhadharma di semua sutra. Ordo ini tidak menerima pengaturan sistematis dari ajaran Buddha yang diusulkan oleh aliran mana pun. Ordo Interbeing berusaha untuk mewujudkan semangat Dharma pada masa awal ajaran Buddha (Early Buddhism / Agama Buddha Asali), juga mengembangkan semangat itu melalui sejarah sanggha, dan kehidupannya, serta ajaran-ajaran dalam semua tradisi Buddhis.
Ordo Interbeing menganggap semua sutra, baik yang diucapkan oleh Buddha atau yang disusun oleh generasi Buddhis selanjutnya, adalah sebagai sutra Buddhis. Juga dapat menemukan inspirasi dari teks-teks tradisi spiritual lainnya. Ordo Interbeing mempertimbangkan pengembangan agama Buddha yang asli menjadi aliran baru sebagai kebutuhan untuk menjaga semangat agama Buddha agar tetap hidup. Hanya dengan mengusung bentuk-bentuk baru kehidupan Buddhis seperti inilah yang dapat membantu melanggengkan semangat Buddhis yang sejati.
Kehidupan Ordo Interbeing harus dipupuk oleh pengertian (prajñā) dan welas asih (karuṇā). Welas asih dan pengertian, yang dipancarkan oleh kehidupan Buddhis, dapat berkontribusi pada kedamaian dan kebahagiaan umat manusia. Ordo ini memandang prinsip ketidakmelekatan pada pandangan dan prinsip eksperimen langsung pada kemunculan yang saling bergantungan melalui meditasi sebagai dua panduan terpenting untuk mencapai pemahaman sejati. Ordo ini menganggap prinsip kesesuaian dan prinsip upaya terampil sebagai pedoman untuk bertindak dalam masyarakat. Semangat ketidakmelekatan pada pandangan dan semangat eksperimen langsung mengarah pada keterbukaan wawasan dan welas asih, baik di ranah persepsi realitas maupun di ranah hubungan antarmanusia. Semangat kesesuaian dan semangat upaya terampil menuntun pada kapasitas untuk menjadi kreatif dan untuk merekonsiliasi, yang mana keduanya diperlukan untuk melayani makhluk hidup.
Ordo Interbeing menolak dogmatisme, baik dalam melihat maupun bertindak. Ordo ini mencari semua bentuk tindakan yang dapat menghidupkan kembali dan menopang semangat sejati dari wawasan (insight / prajñā) dan welas asih (compassion / karuṇā) dalam hidup. Semangat ini dipandang lebih penting daripada lembaga atau tradisi Buddhis mana pun. Dengan aspirasi seorang bodhisattwa, anggota Ordo Interbeing berusaha mengubah dirinya sendiri agar dapat mengubah masyarakat menuju arah welas asih dan pengertian dengan cara menjalani kehidupan yang menyenangkan dan berkesadaran penuh.
Bab III
Wewenang, Keanggotaan, Organisasi
- Untuk melindungi dan menghormati kebebasan dan tanggung jawab setiap anggota komunitas, para biksu, biksuni, dan umat awam untuk mendapatkan kesetaraan dalam Ordo Interbeing.
- Ordo Interbeing tidak mengenal perlunya mediator antara Buddha dan murid awam, antara manusia dan realitas tertinggi. Meskipun demikian, Ordo Interbeing menganggap bahwa wawasan dan pengalaman para guru leluhur, para biksu, biksuni, dan umat awam, adalah berguna bagi mereka yang mempraktikkan Jalan Tengah.
- Anggota Ordo Interbeing merupakan bagian dari Komunitas Inti (Core Community) maupun di Komunitas Perpanjangan (Extended Community). Komunitas Inti terdiri dari mereka yang telah bertekad untuk melaksanakan “Empat Belas Latihan Berkesadaran Penuh dari Ordo” dan Lima Latihan Berkesadaran Penuh, dan mereka yang telah ditahbiskan sebagai saudara dan saudari dalam Ordo. Komunitas Perpanjangan terdiri dari anggota yang mencoba untuk hidup sesuai dengan semangat Ordo Interbeing, tetapi belum secara resmi bertekad untuk menjalankan Empat Belas Latihan Berkesadaran Penuh, ataupun menerima penahbisan dalam Ordo Interbeing. Anggota Komunitas Inti menerima tanggung jawab untuk mengatur dan mendukung Sanggha lokal, dan membantu mempertahankan pembacaan Latihan Berkesadaran Penuh, Day of Mindfulness (DOM), dan retret berkesadaran penuh.
- Komunitas Perpanjangan hidup berhubungan secara berdekatan dengan Komunitas Inti dengan menghadiri pembacaan Latihan Berkesadaran Penuh setiap dua minggu sekali dan dengan berpartisipasi dalam kegiatan spiritual dan sosial yang diadakan oleh Komunitas Inti. Anggota lama dari Komunitas Perpanjangan, yang telah berpartisipasi secara teratur selama satu tahun atau lebih, seharusnya dapat dikonsultasikan sesuai saran dalam pengajuan permohonan perorangan untuk menjadi anggota Komunitas Inti, baik ia telah menerima Lima Latihan Berkesadaran Penuh ataupun belum.
- Dharmacharya (Guru Dharma) adalah anggota Komunitas Inti yang dipilih sebagai guru berdasarkan stabilitas mereka dalam praktik dan kemampuan untuk menjalani hidup bahagia. Mereka berfungsi untuk memberi inspirasi akan kegembiraan dan stabilitas di sanggha lokal. Sanggha lokal didorong untuk menyarankan Dharmacharya yang berpotensi.
Bab IV
Latihan Berkesadaran Penuh dari Ordo Interbeing, Syarat untuk Penahbisan
- Latihan Berkesadaran Penuh dari Ordo Interbeing mencerminkan kehidupan Ordo, yang mempertimbangkan latihan spiritual sebagai dasar dari semua tindakan sosial.
- Latihan Berkesadaran Penuh adalah inti dari Piagam ini. Anggota diharapkan membaca Lima Latihan Berkesadaran Penuh dan Empat Belas Latihan Berkesadaran Penuh setiap dua minggu sekali. Jika ada jeda tiga bulan dalam pembacaan, penahbisan mereka dianggap batal.
- Semua orang yang berusia delapan belas tahun atau lebih, tanpa memandang ras, kebangsaan, warna kulit, jenis kelamin, atau orientasi seksual, berhak untuk bergabung dengan Ordo jika mereka telah menunjukkan kapasitas untuk mempelajari dan mempraktikkan Latihan Berkesadaran Penuh dan persyaratan lain dari anggota Komunitas Inti dari Ordo Interbeing, dan telah secara resmi menerima Tiga Permata dan Lima Latihan Berkesadaran Penuh.
- Seorang kandidat memulai proses pengajuan dengan mengumumkan aspirasinya untuk menjadi anggota Komunitas Inti dari Ordo Interbeing. Pengumuman harus dibuat secara tertulis kepada anggota Komunitas Inti Sanggha lokal, atau jika tidak ada yang berlokasi di sekitar, dapat ditujukan kepada Guru Dharma yang sesuai. Seorang kandidat harus telah menerima Tiga Permata dan Lima Latihan Berkesadaran Penuh. Satu atau lebih anggota Komunitas Inti kemudian akan membimbing dan melatih kandidat paling sedikit selama satu tahun, sampai kandidat tersebut senang dan teguh dalam latihan dan berlatih secara harmonis dengan Sanggha. Langkah-langkah ini memungkinkan aspiran untuk mengenal Komunitas Inti dengan lebih baik. Dengan cara yang sama, mereka juga memungkinkan Komunitas Inti untuk lebih mengenal aspiran dengan lebih baik, untuk menawarkan bimbingan dan dukungan, terutama di bagian latihan yang aspiran tersebut mungkin membutuhkan bimbingan tambahan, dan untuk melatih aspiran dalam peran sebagai anggota Ordo. Jika diperlukan, anggota Komunitas Inti dan Guru Dharma akan memutuskan, setelah membuat laporan konsultasi dengan anggota lama dari Komunitas Perpanjangan, apakah aspiran tersebut siap untuk menerima penahbisan ke dalam Ordo Interbeing atau tidak. Pekerjaan dari anggota Komunitas Inti mencakup membangun Sanggha dan memberi dukungan, menjelaskan Dharma berdasarkan pengalaman pribadi, dan merawat bodhicitta pada orang lain sambil mempertahankan latihan meditasi yang teratur dengan harmonis dan damai bersama keluarga, semuanya sebagai perwujudan dari cita-cita bodhisattwa.
- Ketika Komunitas Inti dan Guru Dharma membuat keputusan terhadap permohonan aspiran, mereka akan berusaha untuk menggunakan mata Sanggha mereka dan memupuk bodhicitta (pikiran cinta kasih) dari aspiran, bahkan jika terjadi penundaan penahbisan. Sanggha lokal berwenang untuk menambahkan prosedur permohonan dalam Piagam ini dengan alasan yang masuk akal tergantung budaya, geografi, dan keadaan setempat, selama tujuan dan aspirasi Ordo tidak dihilangkan. Ketentuan permohonan yang ditetapkan dalam Piagam sehubungan dengan penahbisan perorangan dapat dikesampingkan pada kasus perorangan dalam kondisi khusus seperti kesulitan medis, asalkan, jika sesuai, koordinator Dewan Eksekutif dan paling tepat lagi jika telah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Guru Dharma, dan, jika waktu memungkinkan, juga dengan anggota Komunitas Inti setempat atau yang paling sesuai. Jika sudah dinyatakan bahwa aspiran siap menerima penahbisan Ordo, namanya harus dilaporkan kepada orang yang ditunjuk oleh Majelis Komunitas Inti. Ketika upacara penahbisan telah dilakukan, ini harus diumumkan secara tertulis kepada Sekretaris Ordo, dengan menyebutkan nama, nama silsilah, dan nama Dharma dari orang yang ditahbiskan; tanggal dan tempat penahbisan; dan nama Guru Dharma yang memimpin penahbisan.
- Anggota Komunitas Inti diharapkan untuk berpartisipasi minimal selama enam puluh hari berkesadaran penuh per tahun. Disadari bahwa persyaratan enam puluh hari ini mungkin kadang-kadang sulit dicapai oleh beberapa anggota, karena tanggung jawab keluarga atau lainnya, dan persyaratan tersebut dapat berlaku fleksibel untuk kasus-kasus seperti itu, jika disetujui oleh Sanggha.
- Seluruh anggota Komunitas Inti diharapkan untuk mengatur dan berlatih dengan Sanggha setempat.
- Asalkan konsisten dengan semangat Lima Latihan Berkesadaran Penuh dan Empat Belas Latihan Berkesadaran Penuh, semua gaya hidup (baik dalam hubungan berkomitmen atau selibat) dianggap sama validnya bagi anggota Komunitas Inti. Untuk mendukung kedua pihak dalam suatu hubungan, akan sangat membantu jika pasangan dari anggota Komunitas Inti adalah juga anggota Komunitas Inti, anggota Komunitas Perpanjangan atau, setidaknya, hidup dengan harmonis bersama pasangannya serta pasangan anggota Ordo mendukung dan mendorong latihan bersama.
Bab V
Kepemimpinan, Properti Komunitas, Akuntansi
- Secara berkala, Majelis seluruh anggota Komunitas Inti harus berkumpul dalam sebuah dewan. Semua anggota harus diberitahu enam bulan sebelumnya mengenai tanggal dan lokasi pertemuan. Setiap anggota yang tidak dapat hadir dapat menunjuk wakil untuk berbicara atas namanya. Proses konsensus harus dipresentasikan, direview, dan direvisi di awal pertemuan. Tim fasilitator bergilir, satu perempuan dan satu laki-laki, masing-masing berkebangsaan berbeda, akan memimpin pertemuan. Risalah setiap pertemuan Majelis akan disimpan sebagai catatan berkelanjutan dari kehidupan dan pekerjaan Ordo Interbeing. Catatan akan tersedia untuk anggota berdasarkan permintaan.
- Pada pertemuan Majelis, Komunitas Inti akan memilih anggota yang bertugas di Dewan Eksekutif untuk mengatur dan memandu kerja Ordo Interbeing di antara sidang-sidang, dan untuk menyetujui koordinator Dewan Eksekutif dari sesama anggota Dewan Eksekutif. Majelis akan memutuskan struktur dan organisasi khusus yang paling mendukung tujuan dalam mengurangi penderitaan, mewujudkan cita-cita bodhisattwa, dan memelihara jaringan Sanggha yang kuat. Komunitas Inti akan memanfaatkan kedewasaan pengalam hidup dan kedewasaan pengalaman para tetua dan ‘kesegaran’ dari anggota yang lebih muda untuk mendapatkan bantuan dan dukungan, serta mendorong dan mendapatkan manfaat dari Dewan Tetua dan Dewan Pemuda yang sedang berjalan.
- Untuk memfasilitasi interaksi dengan Sanggha Sedunia, Sanggha lokal didorong untuk mengelola dengan cara yang selaras dengan semangat Piagam ini.
- Untuk menjadi anggota Ordo Komunitas Inti seseorang tidak diharuskan membayar iuran, tetapi iuran dapat disarankan oleh Dewan Eksekutif dan Majelis sebagai Dana (sumbangan) untuk mendukung tugas dari Ordo. Semua keuangan Ordo Interbeing, termasuk kontribusi dan iuran, harus disimpan dalam dana terpisah dengan nama “Order of Interbeing”. Rincian laporan keuangan yang disiapkan oleh Bendahara harus dipresentasikan kepada anggota setiap tahun. Setelah biaya administrasi tertutupi, dana Ordo dapat digunakan untuk membantu Sanggha setempat dengan menawarkan beasiswa kepada anggota untuk menghadiri retret Ordo dan dalam pekerjaan mereka untuk meringankan penderitaan.
- Semua properti komunitas Ordo harus disimpan di bawah peraturan nasional dan peraturan setempat. Untuk melindungi mereka yang mungkin bertanggung jawab atas pengelolaan properti komunitas, semua aset, termasuk rekening bank, mata uang, real estate, kendaraan, dll, harus dipertanggungjawabkan dengan menggunakan praktik akuntansi umum. Jika dan ketika Sanggha setempat menyimpan dana untuk Ordo Interbeing internasional, pembukuan akan disimpan secara terpisah dan laporan rinci dikirim setiap tahun ke Bendahara Ordo.
Bab VI
Mengubah Piagam
- Setiap kata dan setiap kalimat dalam Piagam ini dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga semangat piagam akan tetap hidup sepanjang sejarah praktik. Versi sebelumnya harus disimpan dan tersedia untuk bahan konsultasi oleh generasi selanjutnya. Semua versi harus diberi tanggal yang jelas untuk referensi di masa yang akan datang.
- Empat Belas Latihan Berkesadaran Penuh dan Piagam ini akan diperiksa ulang di setiap pertemuan anggota Komunitas Inti.
- Piagam ini, yang terdiri dari enam bab dan dua puluh sembilan butir dapat direvisi dan diubah di setiap Majelis Anggota Komunitas Inti agar tetap relevan dengan masyarakat saat ini.
- Sesuai dengan tradisi Sanggha, semua perubahan harus dilakukan dengan konsensus dan tidak hanya dengan suara mayoritas.
Sumber: Charter of the Order of Interbeing
Penerjemah: Rumini