Mengenali Perasaan dan Emosi

Begawan Buddha, berkat latihan kesadaran sepenuhnya dalam bernapas dan berjalan, aku sadar dengan apa yang sedang terjadi di sekelilingku. Aku dapat mengenali berbagai formasi mental pada saat formasi itu muncul. Aku tahu bahwa, luka yang ada dalam leluhur dan orang tuaku, juga merupakan luka aku sejak kecil hingga saat ini, masih berada di dalam kesadaranku. Kadangkala rasa sakit bercampur dengan kesedihan muncul dalam hatiku, dan jika aku tidak tahu bagaimana mengenali, merangkul dan membantunya menjadi tenang, aku bisa saja mengatakan dan melakukan sesuatu yang menyebabkan perpecahan dalam keluarga atau komunitasku. Ketika aku menyebabkan perpecahan di sekitar, aku juga merasa terpisah dari yang lain. Begawan Buddha, aku tekun mengingat ajaranmu, untuk berlatih kesadaran sepenuhnya dalam bernapas dan berjalan, dan menghasilkan lebih banyak energi positif dalam kehidupan sehari-hari. Aku dapat menggunakan energi ini untuk mengenali rasa sakit dalam diriku dan membantunya menjadi tenang. Aku mengetahui bahwa membekap berbagai perasaan dan emosi ketika mereka muncul hanya akan membuat situasi menjadi makin sulit.

Begawan Buddha, berkat ajaranMu, aku tahu perasaan dan emosi ini sebagian besar berasal dari pandangan sempit dan pengertian tidak utuh. Aku mempunyai gagasan keliru mengenai diriku dan orang lain. Aku mempunyai gagasan tentang kebahagiaan dan penderitaan yang tidak dapat aku lepaskan. Aku telah membuat diriku menderita karena gagasan-gagasan tersebut. Sebagai contoh, aku mempunyai gagasan bahwa kebahagiaan dan penderitaan berasal dari luar diriku dan bukan karena pikiranku sendiri. Caraku melihat, mendengar, mengerti dan menilai telah membuatku menderita dan membuat orang yang aku cintai menderita juga. Aku tahu bahwa dengan melepaskan gagasan ini, aku akan lebih bahagia dan lebih damai dalam tubuh dan batin. Dengan melepaskan gagasan sempit dan persepsi keliru, perasaan menderita dan emosiku tidak mempunyai landasan lagi untuk muncul.

Begawan Buddha, aku tahu bahwa aku masih mempunyai banyak persepsi keliru yang mencegahku melihat segala sesuatu apa adanya. Aku berjanji mulai momen ini aku akan berlatih menatap secara mendalam bahwa kebanyakan penderitaanku muncul dari persepsi dan gagasanku. Aku mestinya tidak menyalahkan orang lain ketika aku menderita, tetapi mesti kembali kepada diriku dan mengenali akar dari penderitaan yang sesungguhnya adalah persepsiku yang keliru dan kekuranganku dalam pengertian yang mendalam. Aku mesti berlatih menatap secara mendalam, melepaskan persepsi keliru, dan membantu orang lain melepaskan persepsi kelirunya sehingga mereka juga dapat mengatasi penderitaan.

Menyentuh bumi

Bersujud kepada Bodhisattwa Pengertian Agung, Manjushri (Genta).
Bersujud kepada sesepuh Pengertian Agung, Shariputra (Genta).
Bersujud kepada sesepuh yang mencatat semua ajaran, Ananda (Genta)