Sekilas Informasi

Sahabat terkasih,
Selamat datang dalam Retret Daring (RD). Kami ingin menyambut Anda semua dengan bahagia. Tema RD ini adalah “Healing Ourselves – Healing the World” (Menyembuhkan Diri – Menyembuhkan Dunia).
Ini merupakan pengalaman pertama bagi Plum Village Thailand untuk mengadakan RD.

Praktik ini akan menjadi kesempatan bagi Anda untuk merangkul penderitaan dan menyembuhkan diri melalui praktik seni hidup berkesadaran di masa krisis global pandemi Covid-19.
Semoga RD ini bisa membawa kedamaian sepanjang hari sekaligus menjadi pengalaman indah buat Anda dalam proses penyembuhan hati.


 

Interaksi “Dharma Sharing” bersama monastik.

Grup “Dharma Sharing” (DS) terdiri dari sekitar 16-20 orang difasilitasi oleh monastik atau anggota OI. DS merupakan praktik unik Plum Village yang tidak boleh dilewatkan.

Praktik ini adalah kesempatan bagi peserta untuk saling berbagi (sharing), mendengarkan, belajar bersama. DS juga bisa menjadi tempat untuk bertanya kepada monastik atau fasilitator dalam hal panduan dan rekomendasi untuk memperdalam praktik hidup berkesadaran (mindfulness)


Ceramah Dharma dan Presentasi


Presentasi Memulai Lembaran Baru
oleh Sr. Chan Khong

Sr. Chan Khong

Sister Chan Khong bertemu Mahaguru Zen Thich Nhat Hanh pada tahun 1959 dan menjadikan beliau sebagai guru spiritualnya.
Dari tahun 1969 hingga 1972, ia bekerja untuk Thay Nhat Hanh di Paris, membangun Delegasi Perdamaian Buddhis yang menyerukan perdamaian untuk Vietnam. Sejak itu ia bekerja bersama Thay Nhat Hanh membangun komunitas Kentang Manis “Sweet Potato” pertama kali di sekitar Paris, komunitas ini kemudian berubah menjadi Sangha Plum Village pada tahun 1982. Ia ditahbiskan sebagai biksuni oleh Thay Nhat Hanh pada tahun 1988 di Puncak Nasar India.


Ceramah Dharma ke-1 “Cultivating Happiness” Oleh Brother Pháp Niệm

Br. Phap Niem

Brother Pháp Niệm akan memberikan ceramah Dharma pada hari pertama. Topik pembahasannya adalah “Cultivating Happiness” (Mengembangkan Kebahagiaan). Kita semua ingin berbahagia, namun gagasan tentang kebahagiaan sering menjadi penghalangan kebahagiaan itu sendiri. Anda bisa saja dengan tidak sengaja melukai diri sendiri dan orang lain. Ketika pandangan keliru menganggap bahwa kenikmatan fisik sebagai kebahagiaan, maka kita terjebak di dalamnya. Apakah itu kebahagiaan sejati? Bagaimana mengembangkan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari?

Dalam setahun belakangan ini, kehidupan umat manusia berubah drastis secara global terutama akibat dari covid-19, kita barangkali merasa kebahagiaan tidak begitu penting daripada isu lainnya dalam kehidupan. Justru mengembangkan kebahagiaan di tengah-tengah tantangan yang ada saat ini bisa membantu kita mengatasi situasi agar menjadi lebih stabil, jernih dan damai. Kebahagiaan sejati memiliki kekuatan menyembuhkan sesuai dengan tema retret kali ini, “Menyembuhkan Diri, Menyembuhkan Dunia”, mengembangkan kebahagiaan merupakan salah satu elemen esensial dalam proses penyembuhan.


Ceramah Dharma ke-2 “Transformastion and Healing” Oleh Sr. Luong Nghiem

Sr. Luong Nghiem

Agar kita bisa mengembangkan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu mentransformasi ketidaktahuan. Pada Ceramah Dharma kedua, Sr. Luong Nghiem akan berbagi kepada kita tentang seni transformasi dan penyembuhan. Sebagaimana guru kita, Thay telah mengajarkan “Ketika kita tahu seni dari bagaimana menderita, maka penderitaan kita akan berkurang”. Kita bisa memanfaatkan lumpur penderitaan untuk menumbuhkan teratai cinta kasih dan pengertian.

Hidup dengan penuh bermakna dan mendalam tentu saja membutuhkan keberanian. Jika kita tidak bisa berbahagia di sini dan saat ini, kita perlu bertanya mengapa demikian? Jika kita merasa sulit bersentuhan dengan kedamaian dan keajaiban dari kosmos dalam kehidupan sehari-hari, maka pasti ada penghalangnya. Kita perlu mencari cara apa saja penghalangnya. Hal apa yang membuat kita semakin sulit dan menarik kita keluar dari momen kekinian? (The Art of Living, Hal. 163)


Sesi Tanya Jawab
oleh Sr. Dinh Nghiem & Br. Phap Niem

Kiri: Sr. Dinh Nghiem; Kanan: Br. Phap Niem

Dalam retret ini akan ada satu sesi Tanya Jawab. Inilah kesempatan kita untuk bertanya pertanyaan dari hati kepada panel Guru Dharma. Pertanyaan tersebut bisa saja berupa pengalaman langsung atau kesulitan dalam latihan. Sebuah pertanyaan yang bagus adalah berasal dari lubuk hatimu, pertanyaan seperti ini bisa menyentuh banyak orang.
Anda disarankan untuk menghindari pertanyaan teoritis atau sesuatu kurang berbobot; yang sebetulnya Google juga bisa menjawabnya. Guru Dharma memiliki banyak pengalaman dalam latihan hidup berkesadaran. Ketika mereka berbagi pengalaman, maka itu demi membantu kita mengatasi kesulitan dan penderitaan. Jadi, marilah kita menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk bertanya pertanyaan dari lubuk hati paling dalam.


Ceramah Dharma ke-4 “Joy to the World”
Oleh Br. Pháp Tử

Br. Pháp Tử

Br. Pháp Tử akan menyampaikan Ceramah Dharma sesi ke-3. Topiknya adalah bagaimana kita belajar, berlatih, dan bertransformasi agar siap kembali ke dunia nyata. Ketika kita bisa hidup dengan bahagia dalam setiap momen, mentransformasi penderitaan dan menyembuh diri sendiri, sebetulnya kita sedang membantu orang-orang yang kita kasihi pada saat bersamaan, juga mereka yang ada disekeliling.
Melalui wawasan kesalingtergantungan (interbeing), kita bisa melihat kebenaran. Penyembuhan dan kebahagiaan diri sendiri memberikan kontribusi bagi kebahagiaan dan penyembuhan dunia.
Barangkali kita ingin mengubah dunia, mengakhiri ketidakadilan sosial, kemiskinan, kelaparan, polusi, perubahan iklim, perang, kekerasan rumah tangga, penyebaran covid-19, dan lain-lain. Namun apabila kita tidak menyembuhkan diri sendiri lewat transformasi akar permasalahan dalam hidup, kita tidak ada berbuat apa-apa untuk mengubah dunia.
Sementara kita sudah mulai mentransformasi dan menyembuhkan diri, kita secara alami mentransformasi dan menyembuhkan dunia. Ketika kita memiliki kegembiraan, maka kegembiraan itu bisa disumbangkan kepada dunia ini.